BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID – Maraknya kasus penipuan berbasis digital kini mulai menyasar kalangan aparatur negara dan pensiunan. Modus yang digunakan kian canggih, memanfaatkan teknologi komunikasi seperti pesan instan, telepon, dan surat elektronik untuk menipu korban. Kondisi ini turut menjadi perhatian serius PT TASPEN (Persero), lembaga yang mengelola program pensiun bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pejabat negara.
Dalam beberapa bulan terakhir, laporan masyarakat mengenai upaya penipuan yang mengatasnamakan TASPEN terus meningkat. Para pelaku memanfaatkan celah kepercayaan dan minimnya literasi digital peserta, terutama pensiunan, untuk memperoleh data pribadi atau bahkan membobol rekening mereka. Fenomena ini menunjukkan adanya tantangan baru dalam menjaga keamanan layanan keuangan di era digital.
Direktur Utama TASPEN, Rony Hanityo Aprianto, menyampaikan keprihatinannya terhadap tren penipuan yang menyasar peserta aktif maupun pensiunan. Ia menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan perlindungan bagi peserta melalui sistem keamanan berlapis dan edukasi digital.
“Kami memahami bahwa peserta, terutama pensiunan, rentan terhadap praktik penipuan digital. Karena itu, TASPEN terus memperkuat sistem keamanan, mengembangkan layanan berbasis teknologi yang aman, serta meningkatkan edukasi digital bagi peserta,” ujar Rony kepada media kemarin di Bukittinggi.
Rony menjelaskan, modus yang digunakan para pelaku semakin beragam. Ada yang menyebarkan informasi palsu mengenai penyaluran pensiun yang disebut hanya bisa dilakukan melalui Kantor Pos. Ada pula yang berpura-pura menjadi petugas TASPEN untuk meminta data pribadi melalui tautan palsu. Tidak jarang, pelaku menjanjikan bonus, kenaikan tunjangan, atau pembagian dividen guna menarik perhatian korban.
Bahkan, sejumlah laporan juga mencatat adanya penggunaan surat tugas palsu yang menyerupai dokumen resmi dari TASPEN. Beberapa korban mengaku dihubungi untuk melakukan “pengembalian dana” yang sejatinya tidak pernah diminta oleh pihak perusahaan. Pola penipuan semacam ini menunjukkan adanya upaya sistematis untuk mengecoh peserta dengan cara-cara yang semakin meyakinkan.
TASPEN menegaskan bahwa seluruh layanan perusahaan diberikan secara gratis tanpa pungutan biaya dalam bentuk apa pun. Oleh karena itu, peserta diminta agar selalu berhati-hati terhadap permintaan uang atau data pribadi dari pihak yang tidak dikenal. Pengecekan kebenaran informasi hanya dapat dilakukan melalui kanal resmi, yaitu website www.taspen.co.id, Call Center 1500 919, email [email protected], serta akun media sosial resmi @taspen.














