HARIANHALUAN.ID – Calon jemaah haji asal Kota Bukittinggi tahun 2023 ini didominasi jemaah Lanjut Usia (Lansia), yang berumur di atas 65 tahun. Untuk itu, petugas haji dituntut dapat melayani para jemaah secara maksimal.
“Calon jemaah haji kita, 70 persennya telah berusia lanjut di atas 65 tahun. Maka Kementerian Agama bersama dengan kementerian terkait tahun ini memprogramkan haji ramah lansia,” kata Eri Iswandi ketika mengelar sosialisasi penyebaran informasi haji di Kantor Kemenag Bukittinggi, Jumat (17/2/2023).
Oleh sebab itu, ia meminta petugas haji yang mendampingi jemaah dituntut untuk bekerja lebih keras lagi melayani jemaah, agar jemaah dapat melaksanakan ibadah semaksimal mungkin.
Tahun ini, Kemenag Bukittinggi akan memberangkatkan calon jemaah haji ke tanah suci sebanyak 362 orang setelah melalui verifikasi lapangan. “Kami berharap semua kuota itu dapat terpenuhi. Rencana Perjalanan Haji (RPH) tahun ini diperkirakan kloter pertama berangkat tanggal 24 Mei 2023 mendatang,” ujar Eri.
Sementara itu, Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU), Tri Andriani Djusair mengatakan, pemerintah bersama dengan Komisi VIII DPR RI telah menyepakati biaya perjalanan haji tahun ini sebesar Rp49,8 juta. Dengan perincian biaya penerbangan sebesar Rp32,7 juta, living cost sebesar Rp3 juta dan layanan masyair sebesar Rp14 juta.
“Calon jemaah yang telah melunasi ONH atau lunas tunda 2020 tidak ada penambahan biaya lagi. Sedangkan lunas tunda tahun 2022 ada penambahan biaya Rp9,4 juta. Kemudian jemaah dalam waiting list tahun 2023 ada penambahan biaya Rp23,5 juta,” kata Tri Andriani.
Ia berharap dengan penambahan biaya itu tidak menyurutkan niat para jemaah ke tanah suci. Sebab, ia tidak menjamin ONH tahun depan akan turun. (*)