HARIANHALUAN.ID – Sebanyak 150 peserta dari 172 Perguruan Tinggi Muhammadyah seluruh Indonesia mengikuti Rakornas Asosiasi Saint dan Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadyah Aisyiyah (AST-PTMA) seluruh Indonesia di Hotel Rocky Bukittinggi, Selasa (24/10).
Setda Prov Sumbar Hansastri yamg membuka kegiatan itu memberikan apresiasi kepada UM. Sumbar yang mampu mengelar rakornas di Bukittinggi.
“Kita berharap rakornas ini dapat menghasilkan hasil riset dan diskusi tentang kemajuan teknologi,” kata Hansastri.
Ia menjelaskan, hubungan Pemprov. Sumbar dengan UM. Sumbar selama ini telah terjalin dengan baik.
Buktinya telah banyak kerja sama yang dilakukan oleh kedua belah pihak diantaranya bidang teknik dan bidang pendidikan.
Selain itu, kehadiran peserta dari seluruh Indonesia itu, akan memberikan dampak positif terhadap kunjungan wisatawan ke Sumbar sehingga menambah pemasukan bagi daerah.
Rektor UM. Sumbar Dr. Riki Saputra, MA mengatakan, Rakornas AST-PTMA tersebut telah rutin digelar setahun di tempat yang berbeda beda.
Rakornas ini mengambil tema Informasi dan Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadyah. Sebab Perguruan Tinggi Muhammadyah Aisyiyah itu 70 persennya adalah Prodi IT.
“Supaya perguruan tinggi ini tidak ketinggalan teknologi dan kemajuan zaman maka perlu diupdate,” kata Riki.
Menurut informasi terbaru jelasnya, Universitas Muhammadyah Ahmad Dahlan saatnya telah mampu membuat rudal.
Atas prestasinya tersebut diapresiasi oleh Panglima TNI. Bahkan Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto mengajak dan menjalin kerja sama dengan Universitas Ahmad Dahlan.
Target dari Rakornas tersebut menurut Riki, salah satunya pembelajaran pengembangan IT tidak hanya dalam bentuk konvensional saja.
Kemudian dari Rakornas itu, akan diperoleh prodi dengan akreditasi unggul dan menjalin silaturahmi sesama PTMA.
Dekan Fakultas Teknik UM. Sumbar, Masril mengatakan, Rakornas kalo ini diikuti sebanyak 150 orang yang berasal dari 36 Fakultas Saint dan Teknologi PTMA seluruh Indonesia.
Hadir sebagai Keynote Speaker, Dr. Carlos Eduardo Burgos, Architect by The National University of the Northeast (UNNE) Argentina, Prof. Sung Seok Lee, Totori University Japan dan Prof. Ir. Ts. Dr. Mohd Haziman Bin Wan Ibrahim dari Universiti Tun Hussein Onn Malaysia serta Prof. Ir. Ilyas Masudin dari Universitas Muhammadiyah Malang. (*)