BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID — Pemko Bukittinggi melalui Dinas Sosial menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penanganan Korban Bencana melalui metode MFR dan HART di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bhakti GuLai Bancah, Senin (30/10).
Pelatihan dan Bimtek ini untuk memberikan pemahaman dan keterampilan bagi tim relawan dalam pelaksanaan di lapangan, terutama pada saat adanya korban yang berada pada ketinggian.
Wali Kota Bukittinggi diwakili Sekda Martias Wanto ketika membuka kegiatan tersebut menyampaikan, peningkatan kemampuan skill bagi setiap anggota Tagana maupun tim relawan sangat penting. Hal ini mengingat situasi dan kondisi dilapangan yang sangat beragam.
Menurutnya, upaya penanganan bencana dilapangan membutuhkan adanya keahlian dari seorang relawan untuk menyelamatkan nyawa korban dari berbagai resiko akibat dampak bencana.
Pemberdayaan peran relawan tidak hanya pada saat terjadi bencana, tetapi juga pada saat pra dan pasca bencana. Untuk itu
Bimtek ini penting dilakukan untuk menguatkan pengetahuan dan pemahaman tentang antisipasi dan penanganan bencana.
“Perlu dilakukan simulasi penanganan bencana dalam Bimtek ini. Kita tentu berharap agar bencana tidak terjadi. Namun kita harus tetap waspada karena bencana bisa datang kapan saja tanpa sepengetahuan kita,” kata Martias Wanto.
Kepala Dinas Sosial Bukittinggi, Syanjifaredy Filla Ferde menyebutkan, tagana merupakan relawan sosial yang memiliki kepedulian serta aktif dalam penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial.
Tagana mempunyai tugas membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan penanggulangan bencana baik pada saat pra bencana, saat tanggap darurat maupun saat pasca bencana, serta tugas-tugas sosial lainnya yang terkait dengan penaggulangan bencana.
Bimtek diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari 29 orang Tagana, 2 orang Sahabat Tagana, 6 orang personil Kampung Siaga Bencana (KSB), 1 orang personil Damkar, BPBD 1 orang dan PMI 1 orang.
“Bimtek dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 29 Oktober hingga 31 Oktober 2023, dengan narasumber Tim Basarnas Padang dan tenaga profesional tagana Bukittinggi,” ujar Syanji. (h/tot)