“Bekerja sebagai kurir sepeda motor, saya biasa menghabiskan tiga sampai empat liter pertalite dalam sehari. Itu pun bisa lebih, jika orderan lebih banyak,” katanya.
Menurut Dian yang setiap hari mengitari Kota Bukittinggi dalam menjalankan pekejaannya, BBM jenis pertalite hanya tersedia beberapa jam saja setiap harinya di masing-masing SPBU di Kota Bukittinggi. Oleh sebab itu, ia selalu mengisi penuh tangki sepeda motornya ketika bertemu SPBU yang masih tersedia stok pertalitenya. Hal ini ia lakukan agar kelangkaan pertalite ini tidak mengganggu kelancaran pekerjaannya.
“Rata-rata pertalite hanya tersedia beberapa jam saja di masing-masing SPBU. Dalam sehari, lebih banyak kosong dari pada tersedia stok. Makanya, selalu ikut antre jika menemui SPBU yang ada stok pertalitenya,” kata Dian. (*)