“Saya pernah melihat orang yang membuang sampah ke sini, pakai mobil entah dari mana dia. Mungkin warga dari Kabupaten Agam yang membuang sampah ke sini. Biasanya sampah dibuang ke sini pada malam hari hingga subuh. Sehingga tidak nampak oleh warga sekitar,” katanya.
Ia meminta kepada Pemko Bukittinggi agar secepatnya mengatasi tumpukan sampah tersebut. Ia khawatir tumpukan sampah itu akan cepat menyebarkan penyakit dengan kondisi cuaca saat ini yang sering hujan.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bukittinggi, Aldiasnur melalui pesan WhatsApp mengatakan, Tempat Penampungan Sementara (TPS) di By Pass tersebut ilegal untuk daerah sekeliling lokasi tersebut. “Untuk sampahnya telah dijemput. Tumpukan sampah ini lebih banyak empat kali dari hari biasanya,” ujar Aldiasnur.
Berdasarkan pantauan Haluan di lokasi, sampah rumah tangga tampak berserakan di tepi jalan tanpa adanya bak penampungan. Bagi pengendara sepeda motor maupun pejalan kaki yang lewat di dekat tumpukan sampah tersebut, pasti akan akan mencium bau yang menyengat.
Terlihat, dua orang petugas kebersihan menyemprotkan cairan ke tumpukan sampah. Menurut Ahmad Afandi, seorang petugas kebersihan, cairan yang disemprotkan itu berfungsi untuk menghilangkan bau dan lalat. “Cairan ini untuk menghilangkan bau dan lalat,” katanya. (h/ril)