Ket foto : Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi mencatat, total hewan kurban di Bukittinggi hinga hari kedua idul adha 1445 H sebanyak 1.093 ekor hewan kurban. Gatot BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID -- Jumlah hewan kurban di Kota Bukittinggi pada hari raya Idul Adha 1445 H tercatat sebanyak 1.093 ekor hewan kurban. Dengan rincian 994 ekor sapi dan 99 ekor kambing. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi Hendry mengatakan, jumlah hewan kurban itu berdasarkan rekap hewan kurban pada tiga kecamatan yang ada di Kota Bukittinggi. Dengan rincian untuk Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS) tercatat sebanyak 452 hewan kurban yang terdiri dari 428 ekor Sapi dan 24 ekor Kambing. Kecamatan Guguk Panjang sebanyak 345 hewan kurban yang terdiri dari 325 Sapi dan 20 Kambing. Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB) sebanyak 296 hewan kurbana yang terdiri dari 241 Sapi dan 55 ekor Kambing. "Total keseluruhan hewan kurban itu berdasarkan apdate yang kita lakukan hingga hari kedua pemotongan hewan kurban di Bukittinggi," kata Hendri, Selasa (18/6). Dikatakannya, sejumlah masjid dan mushala di Bukittinggi ada yang melakukan proses pemotongan hewan kurban setelah pelaksanaan sholat idul adha, Senin (17/6). Kemudian sebagian lagi ada yang melakukan pemotongan di hari kedua idul adha, Selasa (18/6). Menurut Hendri, satu hari menjelang hari raya idul adha 1445 H, tim pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi secara maraton melaksanakan tugas dilapangan untuk melakukan pengecekan kesehatan hewan kurban. Selain di mesjid dan mushalla, pengecekan kesehatan hewan kurban juga dilakukan pada sejumlah titik lokasi perkumpulan dan organisasi yang telah ditetapkan, serta di lokasi penampungan toke ternak. Hal tersebut dilakukan guna memastikan kondisi kesehatan hewan kurban itu sehat dan terhindar dari penyakit sebelum disembelih, serta daging hewan kurban yang dihasilkan layak dan aman untuk di konsumsi. "Guna memaksimalkan pelaksanaan pemotongan hewan kurban tersebut, sebelumnya Dinas Pertanian dan Pangan Bukittinggi juga telah memberikan sosialisasi tentang penatalaksanaan pemotongan hewan kurban yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH)," ujarnya. Ia menjelaskan, hewan kurban di Bukittinggi kebanyakan didatangkan dari daerah tetangga, seperti Kabupaten Agam, Limapuluh Kota, Payakumbuh, Tanah Datar, dan Solok. Hal ini karena Bukitinggi memang tidak punya kawasan peternakan yang luas, sehingga peternakan yang ada di Bukittinggi masih dikelola secara kecil kecilan. Disamping itu lahan untuk pengembangan hewan ternak juga sangat terbatas sekali. Dengan kondisi tersebut, populasi hewan ternak seperti seperti sapi, kerbau, dan kambing dari para peternak Bukitinggi sangat sedikit sekali. Namun demikian, ketersediaan hewan kurban untuk Bukittinggi masih bisa tercukupi setiap tahunnya. "Kita memperkirakan total hewan kurban yang dipotong pada idul adha tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya," tutur Hendri (*)