Bermodalkan KTP,  Adi Bisa Operasi Ginjal di Rumah Sakit

Peserta BPJS Kesehatan Adi Gusni warga Kecamatan Malalak dapat menjalani operasi ginjal tanpa membayar rumah sakit, hanya bermodalkan KTP.

Peserta BPJS Kesehatan Adi Gusni warga Kecamatan Malalak dapat menjalani operasi ginjal tanpa membayar rumah sakit, hanya bermodalkan KTP.

BUKITTINGGI,  HARIANHALUAN.ID – Peserta BPJS Kesehatan Adi Gusni (68) warga Kecamatan Malalak Kabupaten Agam dapat menjalani operasi ginjal tanpa membayar sepersen pun biaya rumah sakit, hanya bermodalkan KTP.

BPJS Kesehatan Cabang Bukittinggi telah berjasa membantu Adi Gusni untuk membiayai operasi ginjal yang dilaksanakan tahun 2020 silam. Awalnya, dirinya khawatir berapa banyak uang yang harus dikeluarkan.

“Pada tahun 2020, saya harus melakukan operasi ginjal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Achmad Mochtar. Petugas rumah sakit mengatakan saya tidak perlu mengeluarkan biaya sama sekali karena sudah ditanggung BPJS Kesehatan,” kata Adi Gusni, Rabu (27/8).

Ia tidak bisa membayangkan berapa banyak uang yang akan keluarkan jika tidak menjadi peserta JKN. Sebelumnya, Adi mengalami tidak enak badan, kemudian berobat ke Puskesmas Malalak. Ketika sampai di puskesmas, petugas meminta untuk menunjukkan NIK di KTP.

“Proses registrasi tersebut sangat cepat dan kemudian saya langsung diarahkan oleh petugas ke ruang tunggu sebelum menemui dokter puskesmas. Selanjutnya saya dirujuk ke RSAM Bukittinggi oleh dokter puskesmas,” kata Adi.

Menurutnya, selama menjadi peserta JKN, ia selalu dilayani dengan baik oleh petugas, baik itu di faskes tingkat pertama maupun tingkat lanjut. Ia memberikan apresiasi kepada BPJS Kesehatan atas kemudahan dalam mengakses layanan kesehatan.

“Saya sangat tidak menyangka, hanya dengan KTP saja kita sudah bisa dilayani di pelayanan kesehatan. Sebelumnya, setiap berobat harus membawa kartu BPJS Kesehatan tetapi sekarang masyarakat semakin dipermudah,” ujarnya.

Adi mengaku telah menjadi peserta JKN sejak tahun 2020. Menurutnya, JKN telah memberikannya perlindungan kesehatan yang berkualitas. Sehingga ia tidak khawatir lagi terkait dengan biaya pengobatan jika ia berobat di fasilitas kesehatan.

“Pada tahun 2020 saat masa covid, saya memutuskan untuk mendaftar dan menjadi peserta JKN. Saya rasa kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan mahal,” ungkapnya.(*)

Exit mobile version