BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan mendapat penilaian positif dari. Bahkan keberadaanya sangat dirasakan masyarakat.
Salah satu peserta peserta JKN, Elmiati (58) Ibu Rumah Tangga (IRT) warga Bayur, Maninjau, Kabupaten Agam mengatakan menjadi peserta JKN dapat mempermudah untuk mendapatkan layanan di rumah sakit. Apalagi saat ini BPJS Kesehatan terus berinovasi untuk meningkatkan layanan. Salah satunya, layanan aplikasi mobile JKN dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Suami saya punya riwayat penyakit lambung dan ini merupakan kali ketiga saya mendampinginya suami berobat di RSI Ibnu Sina Bukittinggi. Kami sangat nyaman berobat di sini, terlebih menggunakan JKN,” kata Elmiati kepada Haluan, Senin (2/9).
Sebelum berobat di RSI. Ibnu Sina Bukittinggi, terlebih dulu suaminya berobat di Puskesmas Maninjau tempat dirinya dan keluarga terdaftar. Sesuai dengan diagnosa dokter bahwa suaminya diberi rujukan ke RSI Ibnu Sina Bukittinggi sebagai Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL).
“Saat itu, saya dan suami datang ke Puskesmas Maninjau untuk berobat. Setelah diperiksa oleh dokter Puskesmas, ternyata suami saya harus segera dirujuk ke RSI Ibnu Sina Bukittinggi untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tuturnya.
Menurut Elmiati, pelayanan di Puskesmas maupun di rumah sakit sangatlah baik. Seluruh tenaga medis, mulai dari dokter, perawat, petugas administrasi, serta security sangat baik memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Ini merupakan kontrol ketiga suami saya dan Alhamdulillah kami tidak pernah dibebankan biaya. Semua biaya sudah ditanggung BPJS Kesehatan, hanya ucapan ribuan terima kasih yang dapat kami ucapkan kepada BPJS Kesehatan karena telah membantu pengobatan suami saya,” ujarnya terharu.
Selain itu, dirinya sangat senang telah bisa menggunakan fitur antrian online di Mobile JKN untuk pertama kalinya. Ternyata setelah menggunakan mobile JKN sangat menghemat waktu.
“Mendaftar secara online kami dapat menghemat waktu dan lebih bisa menentukan estimasi waktu berangkat ke Faskes, karena di aplikasi tersebut terdapat perkiraan waktu layanan juga. Fitur ini sangatlah canggih dan dapat memudahkan para peserta yang ingin berobat,” ungkap Elmiati.
Ia berharap dengan adanya digitalisasi layanan dari Program JKN ini, masyarakat dapat menjadi lebih terbantu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.(*)