“Saya melihat penggunaan Aplikasi Mobile JKN sangat ramah untuk semua kalangan. Selain tampilan menunya yang menarik dan bagus, fitur yang ada didalamnya sudah tergolong lengkap. Sampai saat ini saya masih aktif memanfaatkan Mobile JKN ini terkhusus untuk mengambil antrean ke RS,” ucapnya.
Mukhwan juga menyoroti perihal penggunaan NIK sebagai sarana identitas tunggal bagi peserta JKN. Menurutnya, penggunaan NIK sangat memudahkan setiap peserta JKN yang akan berobat di faskes mitra BPJS Kesehatan.
“Saya juga dapat informasi bahwa ketika berobat sekarang hanya cukup membawa KTP atau bisa menggunakan kartu elektronik yang ada di Mobile JKN. Jadi saat ini sudah tidak perlu bawa dokumen fotocopy lagi. Ini tentunya memberikan kemudahan sekali bagi peserta JKN termasuk saya sendiri dan keluarga,” ujarnya.
Seperti diketahui, penggunaan NIK sebagai sarana untuk identitas Peserta JKN sudah berjalan semenjak Januari 2022 lalu. BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatat Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri dalam integrasi data NIK dan JKN.
Hal ini memberikan kemudahan layanan bagi peserta JKN termasuk yang mengalami kartu JKN tertinggal sewaktu berobat, hilang ataupun rusak.
Diakhir pertemuan, Mukhwan berharap agar BPJS Kesehatan terus berinovasi agar memberikan kemudahan bagi setiap peserta JKN termasuk dalam hal digitalisasi layanan terhadap program JKN. (*)