BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID – Peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Syahrul Baini (70) warga asal Kelurahan Ngalau, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, adalah salah seorang jutaan masyarakat Indonesia yang telah merasakan manfaat besar program dari BPJS Kesehatan.
Lebih dari satu dekade atau 10 tahun sebagai peserta JKN, Syahrul memahami pentingnya kebersamaan dalam sistem gotong royong. Dirinya menyatakan dukungan sepenuhnya terhadap prinsip yang diusung oleh BPJS Kesehatan.
“Saya setuju dengan prinsip gotong royong BPJS Kesehatan, karena program ini sangat membantu perekonomian. Terutama bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan atau berobat seperti saya saat ini,” ujarnya ketika sedang dirawat di RSUD Padang Panjang, Senin (30/9/2024).
Syahrul meyakini dengan adanya sistem gotong royong, masyarakat tidak perlu merasa terbebani dengan biaya kesehatan yang kerap kali tinggi. Sebab, iuran yang dibayarkan setiap bulan akan digunakan untuk membantu sesama yang membutuhkan perawatan di Fasilitas Kesehatan (Faskes).
“Seperti yang kita ketahui, biaya pelayanan kesehatan sangatlah tinggi. Namun yang membuat saya takjub bahwa dengan iuran rendah mulai dari Rp35.000 perbulannya, kita sudah bisa merasakan pelayanan kesehatan yang sangat baik. Ini tentunya berkat mekanisme gotong royong tadi,” ujarnya.
Syahrul menceritakan pengalamannya ketika mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Gunung dan RSUD Kota Padang Panjang yang merupakan mitra Faskes BPJS Kesehatan.
“Setiap kali saya berobat di puskesmas atau di rumah sakit, saya selalu merasa dilayani dengan baik. Dokter dan perawat yang melayani juga baik,” katanya.
Selain itu, Syahrul mengapresiasi langkah BPJS Kesehatan dalam melakukan digitalisasi layanan melalui aplikasi Mobile JKN. Sebagai pengguna teknologi, ia merasa terbantu dengan fitur-fitur yang disediakan dalam aplikasi tersebut.