DHARMASRAYA, HARIANHALUAN.ID – Harapan menghadirkan dapur pemenuhan gizi bagi anak-anak sekolah di Dharmasraya justru berubah jadi kekecewaan. Sejumlah peminat serius program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengaku dirugikan akibat ulah oknum yang diduga bermain calo, hingga pembangunan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah itu terancam jalan di tempat.
Defrino Anwar, mantan anggota DPRD sekaligus peminat dapur SPPG, blak-blakan mengaku telah mengucurkan uang kepada seseorang yang mengaku bisa meloloskan pendirian dapur.
“Awalnya saya mencari kegiatan pascapurna tugas, sekaligus bisnis yang bermanfaat. Saya dikenalkan dengan orang yang katanya dari BGN (Badan Gizi Nasional). Karena yakin, saya serahkan uang. Tapi belakangan, malah diminta lagi dengan alasan ada pejabat BGN mau datang ke Dharmasraya,” ucapnya kecewa.
Namun janji itu tak pernah terbukti. Hingga kini, dapur yang dijanjikan tak kunjung berdiri di lokasi yang sudah ditentukan. Defrino pun mendesak Bupati Dharmasraya dan BGN bertindak tegas terhadap yayasan atau badan hukum yang sudah mendaftar, namun tidak serius membangun dapur MBG.
“Jangan biarkan kami yang serius malah jadi korban calo. Kami ingin diberi peluang agar dapur ini benar-benar bisa hadir untuk anak-anak sekolah,” ucapnya.
Dari total 28 dapur SPPG yang direncanakan di Kabupaten Dharmasraya, baru satu yang resmi beroperasi. Sementara dua dapur lain, yakni Dapur SPPG Alinia dan Yayasan Amanah Ampang Kuranji baru dijadwalkan mulai beraktivitas dalam waktu dekat.
Situasi ini menambah sorotan publik, mengingat program dapur gizi tersebut sejatinya ditunggu untuk menopang kebutuhan gizi pelajar di Dharmasraya. (*)