Teks Foto : BGN Pusat saat berkunjung ke Dharmasraya mengadakan pertemuan dengan stakeholder terkait.ist
DHARMASRAYA, HARIANHALUAN.ID — Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani, sangat menyayangkan adanya korban calo dalam pembangunan dapur SPPG, padahal pendaftaran melalui sistem. Hal itu diungkapkan oleh bupati muda itu melalui pesan WhatsApp kepada harianhaluan.id, Rabu (03/09).
Dikatakannya, pengelolaan MBG tidak ada kewenangan bupati, sedangkan bupati hanya memfasilitasi karena MBG merupakan adalah kewenangan BGN pusat.
Anak mantan bupati pertama Dharmasraya itu memaparkan, dimana dari awal proses adalah BGN, mulai dari pendaftaran, kasih izin, verifikasi atau pengecekan sampai ke lapangan adalah kewenangan BGN.
Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat Dharmasraya yang berminat untuk membuka dapur SPPG MBG supaya sampaikan kepada bupati dan bukan melalui orang orang yang tidak jelas.”Susah jelas pendaftaran melalui sistem dan sistem ini saat ini sudah penuh dan sudah terkunci,” imbuhnya.
Namun orang nomor satu di Ranah Cati Nan Tigo ini, masyarakat Dharmasraya yang berminat serius mendirikan dapur SPPG MBG jangan pesimis dulu, karena dengan sudah banyaknya desas desus yang beredar di tengah tengah masyarakat terkait pendirian dapur SPPG MBG ini, ia sebagai kepala daerah mendatangi BGN Pusat, guna menyampaikan apa yang terjadi sebenarnya di lapangan.
Karena sistem sudah di tutup karena sudah penuh, namun eksen belum ada, dari 28 dapur SPPG MBG, baru satu yang jalan dan beberapa dapur masih dalam persiapan dan dalam waktu dekat akan berjalan.
Dengan demikian BGN sudah menegaskan pada pertemuan terakhir pekan lalu, apabila dalam waktu 45 hari ini tidak juga ada eksen dari pendaftar dapur SPPG MBG, maka yayasan atau badan hukumnya akan di cabut atau black list dari sistem.”Kalau sistem sudah dibuka kembali dengan adanya penghapusan vendor, silahkan daftar lagi bagi peminat serius,” tutup bupati perempuan pertama di Sumbar itu.(*)