Ketua SPPI Kabupaten Dharmasraya, Ririn Anggraini, yang dikonfirmasi terkait pengawasan MBG, melalui sambungan telepon, mengatakan, bahwa disetiap SPPG ada satu orang SPPI yang melakukan pengawasan terhadap jalannya MBG.
Ketika ditanya terkait adanya goreng ayam yang berulat dan busuk, ia tidak tau dan menjawab nanti dikonfirmasi ke SPPG.” Nanti kita konfirmasi ke SPPG nya,” ucap Ririn Anggraini.
Semua kejadian kejadian yang ditemui oleh Haluan di lapangan, Ketua SPPI Ririn Anggraini hanya menjawab dengan enteng.
Disisi lain, calon penerima program MBG di si pinggiran Kabupaten Dharmasraya atau diperbatasan Provinsi Jambi, anak anak selalu bertanya guru guru setempat, kapan mendapat makanan gratis.
Misalnya saja di SMPN 1 Koto Salak yang tidak jauh dari tugu batas Sumbar dan Jambi itu, 400 siswa lebih sering bertanya kepada gurunya. “Memang anak bertanya tanya terkait makanan gratis tersebut,” ucap Kepasek SMPN 1 Koto Salak, Hermi Suryati, S.Pd,MM.
Ia berharap agar MBG segera masuk ke SMPN 1 Koto Salak sebagai wilayah ujung Kabupaten Dharmasraya dan berjalan dengan baik.
Begitu pula di SMPN 1 Koto Besar, dengan harapan yang sama agar MBG segera masuk ke sekolah itu.”Anak anak sangat berharap agar MBG segera masuk ke sekolahnya,” ucap Kepsek SMPN 1 Koto Besar, Mai Hendri. (*)














