Tak Disiapkan Jalur Darurat, Kontraktor Proyek Jembatan Ranah Palabi Dharmasraya Dinilai Kurang Profesional

HARIANHALUAN.id – Pembangunan jembatan Ranah Palabi sangat mengganggu akses utama masyarakat yang hendak beraktifitas. Hal itu terjadi akibat curah hujan tinggi dan debit air besar.

Seperti pada Rabu (12/10), kendaraan yang hendak melintas tidak bisa akibat jembatan alternatif yang digenangi air setinggi hampir 80 sentimeter.

Menurut warga Tabek Penyubarangan, setiap kali curah hujan tinggi pada malam hari, masyarakat umumnya tidak bisa berakses dari arah Timpeh menuju Sitiung dan sebaliknya. Padahal katanya, satu satu akses jalan yang dekat harus melewati jembatan yang sedang di bangun itu.

Ada juga warga yang memaksakan untuk melintas sedangkan mobilnya rendah, akibatnya mobil tersebut mati ditengah jembatan dan harus ditarik, begitu pula warga masyarakat yang menggunakan sepeda motor.

“Bahkan kami tidak bisa masuk kerja, kalau harus memutar sangat jauh, kami harus ke Padang Laweh dan muncul di Koto Baru, sedangkan kami bekerja di Sitiung,” ungkap warga itu.

Seharusnya, kontraktor atau perencana membuat jembatan alternatif yang lebih tinggi, apalagi penyumbatan juga terjadi pada tiang tiang penyangga jembatan yang sedang di bangun.

Warga setempat bukannya menyesali pembangunan jembatan baru itu, namun jembatan pengganti harusnya lebih baik dan tidak menggangu akses masyarakat.

Ia berharap, pembangunan jembatan baru itu segera tuntas pengerjaannya atau ada upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaiki jembatan alternatif tersebut.

Terpisah Kepala Dinas PUPR Ir Junedy Yunus yang dikonfirmasi, Haluan.id terkait pengerjaan jembatan Ranah Palabi, bahwa jembatan tersebut target pengerjaannya akan tuntas pada November tahun ini juga.”Targetnya November ini pembangunan jembatan tersebut tuntas,” kata Kepala Dinas PUPR, Junedy Yunus, lewat pesan WA nya.

Terkait upaya, ia tidak memberikan jawaban apa apa, sedangkan biaya pembangunan jembatan tersebut untuk sebesar Rp 4 milyar untuk dua unit jembatan. (*)

Penulis: Maryadi

Exit mobile version