Menpora menyebut Pemerintah Republik Indonesia telah membuka luas partisipasi pemuda pemudi generasi muda Indonesia untuk seiring sejalan mewujudkan harapan masa depan Indonesia bersama-sama. Inklusifitas dalam ekosistem kolaborasi lintas generasi, sebutnya, telah membangun optimisme kolektif bahwa sekarang para pemuda pemudi mendapatkan tempat terhormat di dalam pembangunan nasional.
Disampaikan Menpora, saat ini posisi Indonesia tengah menangani korupsi, kemiskinan, pengangguran, narkoba, pornografi, hoax, ujaran kebencian dan tantangan lain. Namun, ini tak boleh menghentikan semangat pemuda dalam memajukan Indonesia ke arah masyarakat adil dan makmur.
“Kita hadapi kesenjangan teknologi antargenerasi dan perubahan kompleks dalam berbagai bidang. Penguasaan teknologi, informasi, dan literasi digital oleh pemuda menjadi krusial. Pemuda harus memiliki visi, misi, serta peran strategis 30 tahun ke depan untuk mempercepat pembangunan. Kolaborasi lintas generasi dan sektor diperlukan, sesuai dengan undang-undang kepemudaan dan Perpres Koordinasi Pelayanan Kepemudaan,” ujarnya.
Terakhir ia mengajak seluruh rakyat Indonesia, pada Hari Sumpah Pemuda ini, untuk menyepakati kerja sama dari semua pihak terkait: Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, Organisasi Kepemudaan, Komunitas, dan elemen lainnya.
“Saudara-saudara, mari gunakan momentum Hari Sumpah Pemuda ke-95 ini untuk membangkitkan semangat kolaborasi dalam memajukan negeri. Semoga Tuhan senantiasa memberikan kita kekuatan,” tandasnya. (*)