Ziarah Rumah Gadang, Tonggak Penting Menjaga Tradisi dan Sistem Pemerintahan di Kenagarian Sikabau

DHARMASRAYA, HARIANHALUAN.ID -Tradisi ziarah rumah gadang di Kenagarian Sikabau, adalah tonggak penting dalam menjaga tradisi dan juga sistem pemerintahan.

Menjadi jalan yang terus menjaga segala hal yang melekat dalam adat istiadat di Nagari Sikabau. Hal tersebut disampaikan kepada Haluan oleh Datuak Rangkayo Mudo Yulasmen, Jumat (12/4/2024).

“Dalam tradisi ini, setiap pemangku adat dari setiap suku, atau yang lebih dikenal dengan sebutan orang Ampek Jinih akan secara gantian memberikan wejangan kepada kemenakan sesuai bidangnya di rumah gadang suku masing-masing,” katanya.

Sebagai seorang penghulu, ditambahkan Datuak Rangkayo Mudo Yulasmen, ia memiliki wewenang puncak dalam tatanan adat dalam menangani permasalahan yang dihadapi kaumnya yang tidak bisa diatasi oleh perwakilan pada tiap-tiap bidang.

“Perwakilan itu antara lain adalah Monti, yaitu orang yang memiliki wewenang mewakili penghulu dalam persoalan adat dan hal-hal lain yang menyangkut dengan tradisi dan adat,” ujarnya.

Sementara di bidang keamanan, disampaikan Datuak dari Suku Patopang Bawuah itu, penghulu juga memiliki seseorang perwakilan, yaitu dengan sebutan Dubalang. Dan di bidang agama, setiap penghulu memiliki perwakilan dengan gelar Malin, atau orang Siak.

“Dalam perkembangan zaman dan makin bertambah banyaknya cucu kemenakan, tradisi ziarah rumah gadang ini menjadi penting, sebab akan menjadi ajang untuk saling mengenal antara mamak dan cucu kemenakan,” ujarnya.

Selain menjadi ajang saling mengenal, ditambahkan Datuak Rangkayo Mudo, tradisi ini juga menjadi jembatan untuk mengenal sejarah dan fungsi dari masing-masing kaum dalam Kenagarian Sikabau sendiri.

“Sebab, terbentuknya sebuah kenagarian dalam Minangkabau sendiri itu tidak lepas dari keberadaan masing-masing suku yang ada di Kenagarian Sikabau, dan semuanya memiliki fungsi masing-masing,” tuturnya. (*)

Exit mobile version