Diperkirakan untuk sekali jalan satu orang anggota DPRD keluar provinsi, bisa menelan anggaran Rp10 juta untuk satu kali kunjungan. Dikalikan 30 orang anggota dewan Dharmasraya dan ditambah pendamping 2 orang ASN. Maka budget yang dihabiskan senilai lebih kurang Rp320 juta. Bisa dibayangkan ulasnya lagi, miliaran rupiah dana daerah dihabiskan hanya untuk kunjungan kerja yang belum tentu memberikan kontribusi terhadap kemajuan Dharmasraya.
“Sungguh sangat kita sayangkan. Dari dulu hingga sekarang. DPRD yang katanya wakil rakyat lebih mementingkan kepentingan pribadi dari kepentingan masyarakat,” ungkapnya kecewa.
Katanya, secara undang undang mungkin kegiatan luar kota yang dilakukan DPRD tidak melanggar aturan. Tapi, untuk menghemat anggaran alangkah baiknya kegiatan diluar daerah dikurangi supaya tercipta efesiensi anggaran.
“Lebih baik lagi dana kegiatan luar kota tersebut dialihkan untuk program kerakyatan. Itu baru namanya DPRD pro rakyat,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dewan (Sekwan) Imam Mahuri, yang dikonfirmasi mengatakan, secara teknis keberangkatan dewan silahkan tanya langsung ke Kabag Fasilitasi.”Silahkan saja konfirmasi ke Kabag Fasilitasi,” katanya lewat WhatsApp.
Kabag Fasilitasi Setwan, Supawi, yang dikonfirmasi, mengatakan, sabar, karena ia baru mengikuti sharing informasi dengan tidak menyebutkan daerahnya.(*)