DHARMASRAYA, HARIANHALUAN.ID – Pedagang Pasar Sungai Limau, Kecamatan Asam Jujuhan, Kabupaten Dharmasraya, mengeluhkan akses jalan yang dinilai masih sangat terbatas yang berdampak ke dagangan mereka.
Keluhan itu disampaikan para pedagang ke Mahyeldi saat Calon Gubernur Sumbar Nomor Urut 1 itu melakukan blusukan di pasar tersebut, Jumat (27/9/2024) pagi.
“Sudah lama kami kesulitan karena kondisi jalan yang buruk, terutama saat musim hujan. Susah sekali dilewati,” ucap Muslim, salah seorang tokoh masyarakat.
Muslim berharap, kehadiran Mahyeldi bisa membawa perubahan bagi Kecamatan Asam Jujuhan yang selama ini terisolasi karena kondisi jalan yang rusak. Pasar Sungai Limau adalah pasar yang menjembatani tiga nagari, sehingga akses jalan yang memadai sangat penting untuk menunjang aktivitas perdagangan.
“Namun, hampir semua pedagang di sana mengeluhkan hal yang sama, yakni buruknya infrastruktur jalan. Ini sangat menghambat kelancaran perdagangan kami,” katanya.
Merespons keluhan tersebut, Mahyeldi berkomitmen untuk segera menindaklanjuti permasalahan yang dihadapi masyarakat Pasar Sungai Limau. Dia menyatakan, pembangunan akses jalan akan menjadi prioritas dalam program pemerintahannya.
“Pembangunan jalan ini tidak akan memakan waktu lama, Insyaallah akan segera dilakukan,” ujar Mahyeldi di hadapan pedagang Pasar Sungai Limau.
Mahyeldi menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah nagari dan tokoh masyarakat untuk mempercepat proses pembangunan. “Yang diperlukan di sini adalah hubungan kuat antara perangkat nagari, sehingga wali nagari didukung oleh tokoh masyarakat dalam pembangunan jalan,” ujarnya.
Akses jalan yang baik, menurutnya, sangat menentukan kelancaran perdagangan. Ia mencontohkan bagaimana harga bahan pangan bisa melonjak akibat buruknya akses jalan.
“Bahan dagangan menjadi mahal karena akses yang sulit. Sebaliknya, jika akses jalan lancar, harga pangan akan lebih terjangkau dan mudah didapatkan,” katanya.
Mahyeldi menambahkan, pembangunan infrastruktur ini tidak hanya akan dilakukan di Nagari Sungai Limau, tetapi juga di nagari-nagari lainnya yang mengalami masalah serupa. “Kami berkomitmen untuk memperbaiki akses jalan di berbagai nagari, tidak hanya di sini,” ujarnya.
Sebagai contoh, Mahyeldi membandingkan harga bahan pangan di pasar lain yang memiliki akses jalan yang lebih baik. “Kalau di pasar lain, seperti di Padang Pariaman, harga jengkol dan bahan pangan lainnya jauh lebih murah. Itu karena akses jalan mereka lancar,” katanya.
Dengan demikian, perbaikan akses jalan diharapkan tidak hanya meningkatkan kelancaran perdagangan di Pasar Sungai Limau, tetapi juga menurunkan harga bahan pangan yang saat ini masih tinggi karena kendala transportasi.
Mahyeldi menutup pertemuan dengan keyakinan perbaikan infrastruktur jalan akan membawa dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian lokal. “Kami siap bekerja untuk masyarakat dan memastikan akses jalan segera diperbaiki,” ucapnya. (*)