PADANG, HARIANHALUAN.ID— Wakil Menteri UMKM Republik Indonesia (Wamen UMKM RI), Helvi Moraza, menghadiri Rapat Koordinasi Daerah Kebijakan Enterpreneur dan Koperasi yang diselenggarakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, Helvi mengapresiasi peluncuran program Si Mamak dan Pluzi Academy Batch 3, yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, khususnya di Sumatera Barat (Sumbar).
Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa anggaran belanja Provinsi Sumbar pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 1,99 triliun. Salah satu langkah yang akan diambil untuk memperkuat perekonomian daerah adalah dengan meningkatkan partisipasi UMKM melalui e-katalog, sebuah platform yang diharapkan dapat mempermudah akses pasar bagi para pelaku usaha.
Program Simamak yang diluncurkan pemerintah juga mendapat perhatian khusus dari Wamen UMKM RI. Program ini dirancang untuk memberikan subsidi dan fasilitas dari PPDB kepada 57 koperasi. Penerima program subsidi Simamak yakni 180 pelaku usaha kecil, serta tambahan dana sebesar Rp 11,8 miliar untuk Pusat Investasi Pemerintah(PIP) Kementerian Keuangan.
“Kemudian, dana 11,8 milyar itu pinjaman dengan bunga ringan dari pusat investasi pemerintah kementerian keuangan kepada koperasi, ” Ujarnya.
Helvi Moraza menegaskan pentingnya sinergi antara berbagai pihak, terutama dalam mengembangkan produk unggulan daerah untuk membentuk ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan. Ia menyoroti bahwa UMKM adalah sektor yang sangat vital dalam perekonomian Indonesia, meskipun sering kali menghadapi tantangan besar seperti keterbatasan akses pasar dan sumber daya.
“UMKM adalah sektor yang sering kali berada di luar kemampuan kita, tetapi ini adalah tantangan yang harus kita hadapi. Kesalahan di tingkat bawah harus diatasi oleh pimpinan agar kita bisa bersama-sama menyelesaikan masalah ini,” ujar Helvi dalam rapat tersebut.
Helvi juga menyampaikan dua pesan penting dari Presiden Prabowo Subianto terkait UMKM. Pertama, mengenai masalah akses pasar yang masih menjadi kendala besar bagi banyak pelaku usaha kecil.