PADANG, HARIANHALUAN.ID- Memasuki pekan kedua, pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sumatera Barat (Sumbar) tampaknya tak berjalan sesuai harapan. Permasalahan dalam pengadaan wadah makan telah memunculkan berbagai persoalan, yang pada gilirannya menyebabkan kembali tertundanya pelaksanaan program tersebut di sejumlah kabupaten/ kota.
Selain menyebabkan kembali tertundanya pelaksanaan MBG di sejumlah daerah, penggunaan wadah makan yang dinilai tidak sesuai standar juga menyebabkan pelaksanaan MBG di Kota Pariaman harus dihentikan sementara. Kota Pariaman diketahui telah memulai Program MBG sejak 6 Januari 2025 lalu.
Hanya saja, dalam pelaksanaannya, Yayasan Asmaul Kalidamang selaku vendor MBG di Pariaman menggunakan wadah makan plastik sekali pakai. Pengurus Yayasan Asmaul Kalidamang, Fakhriati mengatakan, pihaknya sudah tidak diizinkan lagi menggunakan wadah plastik sekali pakai dalam pendistribusian paket makanan MBG.
Wadah tersebut dinilai Badan Gizi Nasional (BGN) tidak sesuai dengan petunjuk teknis (juknis), karena akan menimbulkan penumpukan sampah plastik yang tidak ramah lingkungan.
“Saat itu, kenapa kami diizinkan BGN, karena menurut perkiraan kami pesanan ompreng atau wadah makan stainless akan sampai pada tanggal 8 Januari. Jadi, kami janjikan dulu pakai wadah plastik selama tiga hari pertama,” katanya kepada Haluan, Senin (13/1).
Namun, rencana tersebut batal setelah BGN mengkonfirmasi bahwa ompreng yang dipesan belum memenuhi standar yang ditetapkan. Oleh karena itu, Fakhriati terpaksa membatalkan pesanan tersebut dan memesan ulang ompreng sesuai permintaan BGN.