PADANG, HARIANHALUAN.ID – Insinyur muda asal Sumatera Barat (Sumbar), Ulul Azmi menanggapi polemik terkait proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Danau Singkarak, yang mendapat penolakan dari sejumlah masyarakat, terutama nelayan setempat.
Ulul Azmi memandang proyek ini sebagai langkah strategis dalam pengembangan energi terbarukan yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s), namun ia menekankan pentingnya pendekatan yang lebih humanis dan kolaboratif untuk mengatasi kekhawatiran masyarakat.
Dalam pernyataannya, Ulul Azmi mengatakan bahwa keberhasilan proyek PLTS terapung tidak hanya diukur dari aspek teknis, tetapi juga dari bagaimana proyek ini mampu membawa manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.
“Pembangunan PLTS terapung adalah terobosan besar dalam transisi energi terbarukan, tetapi kita tidak boleh melupakan kehidupan masyarakat lokal yang sangat bergantung pada Danau Singkarak. Pendekatan kolaboratif yang melibatkan nelayan dan komunitas setempat menjadi kunci untuk mencapai keseimbangan antara pembangunan dan keberlanjutan,” ujarnya.
Ulul Azmi menjelaskan bahwa proyek ini dapat mendukung pencapaian beberapa aspek Sustainable Development Goals (SDG’s), khususnya:
1. Energi Bersih dan Terjangkau
PLTS terapung di Danau Singkarak akan membantu menyediakan sumber energi yang bersih, terjangkau dan berkelanjutan bagi masyarakat Sumbar. Ini merupakan langkah penting untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mendorong transisi menuju energi terbarukan.
2. Penanganan Perubahan Iklim
Dengan menggunakan energi surya sebagai sumber listrik, proyek ini akan mengurangi emisi gas rumah kaca, mendukung upaya global dalam mitigasi perubahan iklim, serta menunjukkan komitmen Sumatera Barat terhadap pembangunan yang berkelanjutan.
3. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Proyek ini berpotensi menciptakan lapangan kerja baru, baik di sektor konstruksi maupun operasionalnya. Selain itu, pengelolaan dana CSR dapat mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat nelayan melalui program pelatihan keterampilan dan usaha alternatif.
4. Ekosistem Laut dan Sumber Daya Air
Dengan pendekatan teknologi ramah lingkungan, proyek ini harus memastikan bahwa ekosistem danau tetap terjaga. Sistem seperti sirkulasi air dapat diterapkan untuk melindungi habitat ikan dan mencegah gangguan pada ekosistem perairan.