42 Ekor Sapi di Pasaman Barat Alami Suspect PMK

PMK Pasbar

Dokter hewan dan petugas mengecek kondisi ternak sapi di Kabupaten Pasaman Barat. OSNIWATI

HALUANNEWS, PASBAR — Sebanyak 42 ekor ternak sapi di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) mengalami suspect atau gejala penyakit mulut dan kuku (PMK) dan dua ekor dinyatakan positif berdasarkan hasil laboratorium.

“Hingga saat ini ternak yang positif PMK ada dua ekor. Kita telah melakukan pengobatan terhadap ternak yang positif dan suspect itu,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DT PHP) Kabupaten Pasaman Barat, Doddy San Ismail.

Ia mengatakan, hewan ternak yang terserang penyakit itu berada di Kecamatan Kinali, Pasaman Barat, dan mengancam 500 ekor sapi karena berdekatan dengan ternak yang sakit. “Terhadap ternak itu, kita telah melakukan karantina di lokasi kandang masing-masing,” katanya.

Selain itu, Doddy menambahkan, pemerintah daerah telah mengambil sejumlah langkah untuk menanggulangi dan mengantisipasi penularan PMK lebih jauh. Terutama dalam melakukan pengobatan terhadap ternak yang positif dan terindikasi PMK.

Di samping itu, Doddy menyebutkan, pemerintah juga telah merencanakan penutupan Pasar Ternak Simpang Tiga Ophir, bila jumlah kasus hewan yang terjangkit PMK terus meningkat. Apalagi bulan depan, masyarakat akan menyambut Hari Raya Iduladha.

“Jika dua minggu ke depan tidak terjadi peningkatan dan penurunan kasus, maka Pasar Ternak Simpang Tiga Ophir akan segera dibuka kembali mengingat Iduladha semakin dekat,” ujarnya.

Doddy mengatakan, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan juga melakukan sejumlah observasi terhadap hewan ternak, terutama sapi dan kambing yang terdapat di Pasaman Barat.

Bahkan telah menetapkan kebijakan untuk membatasi penerimaan hewan ternak yang berasal dari luar Pasaman Barat, dengan maksud untuk mencegah adanya virus masuk yang menyebabkan PMK bagi hewan ternak.

“Kami juga melakukan pembatasan terhadap hewan-hewan ternak yang akan dijual, namun berasal dari luar Pasaman Barat. Oleh karena itu, akan dilakukan sejumlah upaya skrining terhadap hewan-hewan ternak yang akan masuk dari luar Pasaman Barat,” katanya.

Ia mengatakan, terhadap ternak yang terindikasi PMK memiliki gejala hipersalivasi, demam, luka diteracak atau kuku, tremor, ada luka dibagian mulut dan hidung.

“Kita telah turun ke lokasi ternak itu dan melakukan tindakan cepat, agar penyakit itu tidak semakin berkembang. Kemudian telah menutup Pasar Ternak Simpang Tiga Ophir,” katanya. (*)

Exit mobile version