PADANG, HARIANHALUAN.ID – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi mengajak para bupati dan wali kota di provinsi itu untuk bersinergi dalam menjaga stabilitas harga sehingga tidak terjadi inflasi yang terlalu tinggi.
“Tahun 2024 inflasi Sumbar cukup terjaga bahkan menjadi terendah kelima se-Indonesia. Kita berharap tahun ini tingkat inflasi tetap bisa terjaga,” katanya di Padang, Selasa.
Ia mengatakan itu usai menghadiri High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Barat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumbar.
Menurutnya kebijakan kepala daerah serta sinergi antardaerah di Sumbar, menjadi salah satu strategi untuk menjaga kestabilan harga itu.
Sementara itu Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir yang ikut menghadiri pertemuan tersebut mengatakan Pemkot Padang telah melakukan langkah strategis untuk mengendalikan inflasi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H. Upaya tersebut meliputi dua kali rapat TPID serta pelaksanaan operasi pasar murah.
“Hasilnya, inflasi di Kota Padang saat ini cukup terkendali dan terkontrol. Bahkan, Kota Padang mengalami deflasi sebesar 0,20 persen pada Februari 2025 dibandingkan bulan sebelumnya. Selain itu, deflasi tahun kalender (Y-to-D) tercatat sebesar 0,48 persen, dan deflasi tahunan (Y-on-Y) sebesar 0,19 persen,” ujarnya.
Meski kondisi saat ini relatif aman, Maigus tetap mengharapkan dukungan dari Pemprov Sumbar agar inflasi tetap terkendali. Pasalnya, Kota Padang memiliki peran besar dalam perekonomian daerah di Sumbar.
“Kota Padang ini setara dengan tujuh kabupaten/kota di Sumbar, oleh sebab itu, kami mengharapkan dukungan agar tidak terjadi penimbunan bahan kebutuhan pokok yang dapat memicu kenaikan harga, sehingga menyebabkan kenaikan inflasi,” katanya.
Dalam rapat itu pula Kepala Bulog Sumbar, R. Dharma Wijaya, memastikan bahwa ketersediaan stok beras di wilayah Sumbar dalam kondisi aman. Saat ini, cadangan beras Public Service Obligation (PSO) mencapai 17.649 ton, yang tersebar di berbagai kantor cabang dan gudang Bulog di Sumbar.
“Selain itu, Bulog Sumbar juga memiliki stok komoditas komersial seperti 371 ton beras, 49 ton gula, dan 83 ton minyak goreng. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kelancaran distribusi, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri, di mana permintaan biasanya meningkat,” katanya. (h/ant)