PADANG, HALUAN — Segenap elemen diharapkan berperan aktif untuk saling mengingatkan dan mencegah potensi penularan Covid-19 varian baru. Seperti halnya PT Semen Padang, yang terus intens menggelar webinar terkait Covid-19, agar gerakan pencegahan peluran Covid-19 varian baru yang digalakkan pemerintah semakin maksimal.
Pada webinar series yang mengusung tema “Waspada Varian Baru Covid-19”, Rabu (15/12), PT Semen Padang menghadirkan dokter spesialis penyakit dalam yang juga seorang vaksinolog, yaitu dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD sebagai pemateri. Webinar sendiri dibuka oleh Direktur Keuangan PT Semen Padang Tubagus Muhammad Dharury, dan diikuti oleh keluarga serta karyawan Semen Padang Group.
“Webinar ini kita gelar dengan tujuan mengantisipasi penularan virus Covid-19 dan juga varian baru dari Covid-19, seperti Omicron yang baru muncul akhir November. Terlebih akan masuk waktu libur akhir tahun, sehingga potensi penularan lebih terbuka,” kata Tubagus.
Tubagus juga mengajak seluruh insan Semen Padang Group dan keluarga serta masyarakat, untuk terus menerapkan protokol kesehatan (prokes). “Meski Covid-19 di Indonesia melandai, termasuk di Semen Padang dan Semen Indonesia juga sudah zero, kita harus tetap waspada. Prokes menjadi hal yang sangat penting, meskipun kita telah divaksin,” ujarnya.
Sementara itu, Dirga Sakti Rambe dalam materinya menyampaikan, hingga kini virus Covid-19 belum ditemukan obatnya, dan varian baru yang disebut Omicron memang belum ditemukan datanya. Namun begitu, varian baru ini sudah menyebar dengan cepat hingga ke 77 negara. “Indonesia, sampai saat ini belum ada laporan, tapi para peneliti tengah menunggu perkembangan dalam sebulan ke depan,” ujarnya.
Ia pun mengajak semua peserta webinar untuk tetap waspada, karena beberapa data awal tentang varian baru ini menunjukkan indikator yang menghawatirkan dan dapat mengubah arah pandemi, mesikupn saat ini di Indonesia kasus Covid-19 sudah melandai dan situasi pandemi juga sudah agak melonggar.
“Sekarang situasi kita sudah mulai longgar dan jangan sampai kita kembali ke awal-awal pandemi, di mana kerja WFH dan segala aktivitas dibatasi membuat kita sangat tidak nyaman. Untuk itu, jangan sampai kita abai dan tetaplah kita selalu waspada,” katanya. (h/rel)