PADANG, HARIANHALUAN.ID– Dalam sebulan terakhir, Provinsi Sumatera Barat diguncang tiga gempa bumi dari lokasi berbeda. Meski tidak menimbulkan kerusakan serius, fenomena ini memicu kekhawatiran akan potensi gempa susulan.
Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa pertama terjadi pada 8 April di Kabupaten Solok dengan magnitudo 4,2. Episenter gempa berada di darat, sekitar 20 km tenggara Solok, pada kedalaman hanya 1 km.
Gempa ini dipicu oleh aktivitas Sesar Sumani.Tiga hari kemudian, 11 April, giliran wilayah Bonjol, Kabupaten Pasaman diguncang gempa bermagnitudo 4,3.
BMKG mengidentifikasi gempa berasal dari Sesar Sianok yang aktif di wilayah tersebut. Getarannya dirasakan warga Pasaman, Agam, dan Bukittinggi.
Terbaru, pada Sabtu malam (19/4), gempa dengan magnitudo 4,6 mengguncang wilayah sekitar Padang Panjang. Gempa juga dirasakan di Bukittinggi, Agam, Solok, hingga Padang Pariaman.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat.
“Gempa-gempa ini tidak berpotensi tsunami, tapi masyarakat harus selalu siap menghadapi kemungkinan bencana,” ujarnya, Minggu (20/4). (*)