“Drainase ini memang banyak sekali keluhannya ya. Terkadang ada akibat alam dan ada juga akibat ulah tangan manusia. Maksudnya, ada akibat sampah menumpuk karena buang sampah sembarangan dan ada juga yang memang faktor alam, seperti akar pohon maupun penggerusan,” ucapnya.
Ia berharap, dengan dilakukannya perbaikan drainase saat ini masyarakat sekitar bisa menjaganya, setelah itu dengan tidak melakukan hal yang bisa membuat tersumbatnya drainase.
Kemudian, bagi kawasan yang bermasalah dengan drainase di sekitarnya bisa melaporkannya segera untuk ditindaklanjuti. “Bagi yang melapor, tentu kita lakukan pengecekan terlebih dahulu. Kemudian kita akan ajukan anggaran dan proses lainnya,” katanya.
Ia melanjutkan, untuk pengerjaan irigasi sebesar Rp2 miliar berada di kawasan Koto Lalang Lubuk Kilangan (Luki), daerah irigasi Koto Lalang, Cupak Pauah peningkatan dan rehab irigasi. “Untuk irigasi ini bangunan sudah ada ditingkatkan seperti diperbesar. Tidak ada yang membuat baru,” tuturnya.
Sementara itu, untuk pengerjaan sungai tahun ini, kata Nico, hanya memperkuat tebing sungai. Berada di Kompleks Griya Insani Luki dan dua titik lainnya dengan anggaran sebesar Rp2 miliar.
“Jika pada Juli sudah selesai proses tender, maka akan segera dilakukan pengerjaan. Diperkirakan November sudah selesai seperti tahun-tahun sebelumnya. Kami berharap proses pengerjaan bisa berjalan lancar dan tepat waktu,” ucapnya. (*)