Aksi Solidaritas untuk Palestina, Sumbar Tunjukkan Empati dengan 10 Pernyataan Sikap

PADANG, HARIANHALUAN.ID — Aksi Solidaritas Sumatera Barat (Sumbar) bersama Palestina di halaman Kantor Gubernur Sumbar dipadati ribuan massa dari berbagai penjuru daerah yang ada di Sumbar pada Minggu (4/5/2025).

Kegiatan kemanusiaan tersebut menjadi bukti nyata empati dan kepedulian mendalam masyarakat Minangkabau terhadap penjajahan yang terus menjarah rakyat Palestina.

Seruan solidaritas tersebut dihadiri Gubernur Sumbar, Mahyeldi bersama istri Harneli Bahar, mantan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Anggota DPR RI, Nevi Irwan Prayitno dan Rahmat Saleh, Anggota DPD RI, Muslim Yatim, Ketua PW Muhammadiyah Sumbar, Bachtiar dan Ketua PW Nahdlatul Ulama Sumbar, Ganefri, serta tokoh-tokoh lainnya.

Dalam pidatonya, Gubernur Sumbar, Mahyeldi menegaskan bahwa sejatinya Israel sebagai negara penjajah dan penjarah tidak pernah ada dalam sejarah dunia. Penduduk Israel, hanya pendatang yang masuk ke negara Palestina pada tahun 1948, sehingga tidak pantas untuk mengusik keberadaan bangsa Palestina apalagi sampai membumihanguskan negara tersebut.

Ia juga menekankan, sebagai bagian dari negara yang menjunjung tinggi isi UUD 45 bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, Sumatera Barat siap menjadi garda terdepan dalam mendukung kemerdekaan Palestina.

“Sumbar memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan. Untuk itu, kita di sini berdiri bersama rakyat Palestina, tidak hanya dengan kata-kata, tetapi dengan tekad dan tindakan nyata,” kata Gubernur.

Sebagai puncak kegiatan, Gubernur Mahyeldi memimpin langsung pembacaan Pernyataan Sikap Masyarakat Sumatera Barat yang kemudian diikuti oleh seluruh peserta aksi.

Sepuluh poin sikap tersebut mencerminkan penolakan terhadap segala bentuk penjajahan, kecaman terhadap kekerasan zionis Israel, serta komitmen Sumbar dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina melalui aksi kemanusiaan, boikot ekonomi dan doa yang terus mengalir.

Pernyataan tersebut juga memuat desakan terhadap negara-negara dunia, termasuk Amerika Serikat dan Mesir, untuk mengambil langkah konkret dalam menghentikan agresi dan membuka akses bantuan kemanusiaan.

“Mari kita dukung masyarakat Palestina untuk mendapatkan keadilan di tanah mereka. Masyarakat Indonesia dan Sumbar mempunyai ikatan yang sangat kuat dengan perjuangan bumi Palestina,” ujar Buya Mahyeldi.

Sepuluh poin pernyataan sikap tersebut adalah, pertama, menolak dengan tegas segala bentuk penjajahan di muka bumi, sebagaimana ditegaskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Kedua, mengecam dan mengutuk keras segala tindakan kekerasan, pembantaian dan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pasukan zionis Israel terhadap rakyat Palestina di wilayah Palestina dan Bumi Syam.

Ketiga, menyatakan kesiapan untuk memberikan kontribusi terbaik, baik dalam bentuk materi maupun pengorbanan jiwa, demi mendukung perjuangan pembebasan Masjid Al-Aqsa dan kemerdekaan rakyat Palestina.

Keempat, menolak keras segala bentuk normalisasi hubungan dengan rezim zionis Israel, yang telah nyata-nyata melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap bangsa Palestina.

Kelima, berkomitmen untuk terus menyuarakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina dan pembebasan Masjid Al-Aqsa dari belenggu penjajahan.

Keenam, bertekad memperkuat gerakan boikot terhadap produk dan perusahaan yang mendukung entitas zionis Israel, sebagai wujud solidaritas nyata dan perjuangan ekonomi umat.

Ketujuh, mendesak Pemerintah Amerika Serikat dan seluruh negara di dunia untuk segera menghentikan hubungan diplomatik dan segala bentuk kerja sama dengan rezim zionis Israel sebagai tanggung jawab moral dan keadilan global.

Kedelapan, mendesak Pemerintah Republik Arab Mesir untuk membuka akses kemanusiaan ke wilayah Palestina, demi menyelamatkan nyawa dan meringankan penderitaan rakyat sipil.

Kesembilan, mengimbau seluruh umat Islam di dunia untuk bersatu mendukung perjuangan rakyat Palestina melalui aksi nyata, doa dan solidaritas global.

Kesepuluh, mengajak umat Islam di seluruh penjuru dunia untuk senantiasa memanjatkan doa kepada Allah SWT demi terwujudnya kemerdekaan Palestina dan terbebasnya Masjid Al-Aqsa dari penjajahan. (*)

Exit mobile version