HARIANHALUAN.ID – Media sebagai wadah pers dan alat komunikasi massa dinilai memiliki peran penting untuk menyukseskan perang melawa narkoba.
Untuk memaksimalkan peran tersebut, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Payakumbuh menggelar kegiatan workshop penguatan kapasitas insan media untuk mendukung kota tanggap ancaman narkoba pada sektor kewilayahan.
Kepala BNN Kota Payakumbuh, M Febrian Jufril menyebutkan bahwa Kota Randang sebagai daerah perlintasan memang cukup rawan terhadap penyebaran gelap narkoba, karena itu butuh dukungan semua pihak untuk dapat memerangi narkoba.
“Tugas utama BNN tidak hanya melakukan pengungkapan kasus, yang tidak kalah penting adalah upaya preventif agar penyalahgunaan narkoba ini bisa ditekan sedemikian rupa,” katanya pada saat membuka kegiatan workshop penguatan kapasitas insan media untuk mendukung kota tanggap ancaman narkoba pada sektor kewilayahan di Hotel Mangkuto, Payakumbuh, Selasa (14/6/2022).
Dia menyebutkan, pihaknya terus mengedapankan pencegahan melalui P4GN, dengan memperbanyak kemampuan daya tahan masyarakat dari pengaruh buruk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
“Selain itu, juga melakukan pemberantasan dan melakukan rehabilitasi. Dengan sosialisasi dan edukasi terhadap bahaya narkoba, maka kita dapat menekan demand untuk mengurangi supply,” ucapnya.
Menurut dia, apabila masih banyak ditemukan pengungkapan kasus narkoba, menjadi bukti bahwa upaya preventif yang dilakukan belum membuahkan hasil maksimal.
“Indonesia sudah darurat narkotika. Ini harus jadi perhatian kita bersama. Jangan sampai Indonesia jadi bencana narkotika,” ujarnya. (*)