Meski tak mengenakan baju koko atau bersalaman dengan orang tua, Rezi dan Nanda merasakan hangatnya silaturahmi dalam bentuk berbeda. Kebersamaan dengan rekan kerja, berbagi cerita dan makanan di sela giliran jaga, menjadi pengganti pelukan keluarga.
“Teman-teman di sini sudah seperti saudara. Kami saling menjaga dan menguatkan. Momen Lebaran jadi lebih bermakna saat dijalani dengan rasa kebersamaan seperti ini,” kata Rezi.
Sebagai bagian dari SIG, PT Semen Padang memberikan perhatian khusus kepada karyawan yang tetap bertugas selama libur Lebaran. Fasilitas kerja yang nyaman, sajian makanan khas hari raya, hingga kunjungan pimpinan menjadi bentuk apresiasi yang berarti — melampaui bonus materi.
Di balik setiap zak semen yang dikirim ke berbagai penjuru negeri, tersimpan kisah dedikasi yang jarang terlihat. Ada senyum yang disembunyikan, rindu yang dipendam, dan doa-doa lirih yang terucap dari ruang kendali atau pos jaga pemadam.
Rezi dan Nanda hanyalah dua dari banyak sosok yang tak masuk dalam bingkai kebersamaan keluarga saat Lebaran. Namun mereka justru menjadi pilar penting di balik roda industri yang harus terus berputar.
Di tengah gegap gempita perayaan, mereka adalah pengingat bahwa pengabdian tak mengenal waktu — dan bahwa cinta terhadap pekerjaan kadang menjadi bentuk pengorbanan paling tulus. (*)