Sehingga anak kami sampai sekarang merasa trauma mendalam serta sakit dan ngilu di bagian perut bekas luka tembak,” terang Ali usai melakukan gelar perkara.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Bela Cintia (14), siswa kelas 3 MTs Pilubang, Pariaman, Sumatera Barat, menjadi korban peluru nyasar yang terjadi pada 2024 lalu. Tembakan dari orang tak dikenal mengenai perut Bela.
Keluarga telah membuat laporan ke Polres Pariaman pada Kamis (25/2/2024). Penembakan terjadi saat Bela pulang sekolah berjalan kaki bersama tujuh orang rekannya.
Saat sampai di kawasan Sungai Lawai Korong Balekok, Nagari Kuranji Hulu, korban mendengar suara dentuman di atas atap rumah milik warga bernama Samar.
Secara bersamaan, korban merasakan sakit di bagian perut sebelah kiri. Ia pun terjatuh dengan kondisi berdarah. Pihak keluarga kemudian membawa anak kelima dari enam bersaudara itu ke Puskesmas Sungai Limau.
Lalu ia dievakuasi ke RSUD Pariaman. Pada Jumat (26/2/2024), Bela menjalani operasi, tetapi proyektil yang bersarang di perutnya gagal dikeluarkan.
Kasat Reskrim Polres Pariaman AKP Muhamad Arvi membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, kasus tersebut dilaporkan oleh keluarga korban ke Polsek Sungai Geringging.
“Pelapor bernama Ali Mukminin (35), warga Katiduran Anggang Korong Kubu Pinjauan Nagari Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau. Sedangkan terlapor masih dalam lidik,” terang Arvi.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap pelaku penembakan tersebut. (*)