“Sosialisasi tata kelola bukan cuma urusan kognitif. Ini tentang afektif, tentang bagaimana mereka menjalankan nilai kejujuran dan tanggung jawab setiap hari,” katanya.
Eka menekankan, selama pemerintah menjadikan tata kelola hanya sebagai hiasan kebijakan, sistem birokrasi akan terus lemah dan rentan.
“Kalau hanya untuk terlihat keren, maka jangan harap sistem akan berjalan baik,” pungkasnya. (*)
Laman 2 dari 2