“Setelah disambut dengan sholawat badar maka jemaah akan dipersilahkan masuk aula kedatangan dengan disuguhkan konsumsi, diberikan gelang pengenal, dipandu masuk asrama untuk rehat sejenak, layanan kesehatan, pemberian living cost, bimbingan dan baru dilepas secara resmi oleh pejabat yang telah ditunjuk sebelum menuju BIM”, terang Kakanwil.
Sedangkan untuk jemaah haji asal Bengkulu, H Helmi mengatakan pelayanan tetap diberikan seperti penyambutan yang sudah dimulai dari garbarata pesawat dengan lantunan sholawat badar, diberikan konsumsi, layanan kesehatan kalo ada yang membutuhkan dan diantar langsung sampai ke tangga pesawat untuk diberangkat ke tanah suci.
“Alhamdulillah, segenap jemaah haji dan terkhusus asal Bengkulu tampak senang dan nyaman selama dilayani petugas yang ada dari embarkasi Padang,” pungkasnya.
Sedangkan Kabid PHU selaku sekretaris PPIH embarkasi ikut menyatakan bahwa untuk jemaah haji yang akan berangkat mulai di asrama termasuk selama di BIM telah diberikan secara maksimal.
“Untuk di bandara kita telah mempelajari dan mitigasi bagaimana bentuk layanan yang akan diberikan termasuk untuk penyambutan dan pemberangkatan jemaah haji Bengkulu di BIM,” tutur H Joben.
H Joben juga menyebutkan petugas yang melayani jemaah haji selama di bandara memang jumlahnya dibatasi dan hal ini sudah sesuai SOP di bandara. (*)