AGAM, HARIANHALUAN.ID – Mahasiswa Reguler Administrasi Publik Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi angkatan 23 sukses mengadakan pengabdian masyarakat untuk Nagari Batu Palano, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam.
Kegiatan ini mengusung “Pemanfaatan Teknologi Informasi Desa dalam Pemasaran Produk Lokal melalui Media Sosial” yang berlangsung di Kantor Wali Batu Palano, beberapa waktu lalu. Mahasiswa Reguler yang bernama Ardilla Putri, Mutia Andika Sukma, Zahara Islamika Putri,Rahmi, Pinta Nabila turun langsung ke masyarakat untuk menjelaskan pemanfaatan teknologi informasi desa.
Nagari ini begitu kaya dalam bidang pertanian, perkebunan serta hasil kerajinan lokal. Permasalahan yang dihadapi adalah tidak adanya strategi pemasaran berbasis digital, dan rendahnya literasi digital masyarakat, sehingga permasalahan ini belum sepenuhnya diatasi.
Ketersediaan jaringan internet di nagari ini sebenarnya sudah cukup memadai dan masyarakat juga sudah memiliki akses terhadap smartphone. Sayangnya, keterbatasan dalam keterampilan menggunakan internet secara produktif, khususnya dalam pemasaran produk lokal, menjadi kendala besar. Masyarakat umumnya menggunakan media sosial hanya untuk komunikasi pribadi, belum sampai ke tahap optimalisasi untuk kepentingan ekonomi.
“Kami dari nagari sangat merespons secara positif teknologi tentang pemasaran produk-produk yang ada di nagari ini, sangat mendukung sekali baik itu melalui media massa atau IT,” ujar Wali Nagari Batu Palano, Darizal.
Sebenarnya pemerintah nagari pun memandang UMKM itu adalah salah satu dari kegiatan masyarakat untuk menunjang ekonomi. Nagari secara positif menilai kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat
Nagari sangat mendukung terhadap pemanfaatan teknologi dalam pemasaran produk lokal, seperti media sosial Instagram, FB, WA. Namun masyarakat belum seluruhnya paham tentang pemasaran digital ini.
“Untuk warga kami agar masyarakat bisa memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan produk lokal tanpa harus melakukan kontak langsung di pasar. Dengan adanya pemanfaatan IT ini peluang pemasaran produk lebih besar dibanding pemasaran langsung ke pasaran karena interaksi dari produsen ke konsumen bisa langsung tanpa harus melalui pihak lain,”ujarnya.
Darizal pun berharap, ke depannya masyarakat bisa lebih paham tentang pemasaran produk lokal dengan memanfaatkan media sosial ini, karena masyarakat belum seluruhnya paham dan belum menggunakan media sosial.
Nagari Batu Palano dikenal sebagai daerah dengan potensi sumber daya alam yang cukup melimpah, terutama dalam bidang pertanian, perkebunan, serta hasil kerajinan lokal. Beberapa produk unggulan dari nagari ini meliputi hasil tani seperti padi, sayuran, buah-buahan.
Secara geografis, Nagari Batu palano memiliki posisi yang strategis, namun dari segi pemasaran produk lokal, masyarakat masih sangat bergantung pada metode konvensional. Produk-produk lokal sebagian besar dipasarkan melalui jaringan pasar tradisional atau hanya beredar di sekitar nagari. Kurangnya pemanfaatan teknologi informasi, khususnya media sosial, membuat potensi pasar yang lebih luas belum tergarap dengan optimal.
Dari segi sosial budaya, masyarakat Nagari Batu Palano sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan gotong royong. Keterbukaan terhadap inovasi dan perubahan juga cukup tinggi, terlihat dari berbagai kegiatan masyarakat yang melibatkan unsur teknologi seperti penggunaan smartphone dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dalam konteks ekonomi digital, tingkat literasi masyarakat dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk keperluan bisnis dan pemasaran masih perlu ditingkatkan. (*)