PADANG, HARIANHALUAN.ID– Sebanyak 40 titik panas (hotspot) terdeteksi di Sumatera Barat berdasarkan pemantauan satelit pada Selasa (1/7). Jumlah ini menjadi indikasi peningkatan potensi kebakaran hutan dan lahan seiring puncak musim kemarau.
Data dari SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa Indonesia mencatat total 611 titik panas. Dari jumlah itu, 17 berada pada tingkat kepercayaan tinggi, 573 sedang, dan 21 rendah.
Titik panas terbanyak ditemukan di Sumatera Utara (186), disusul Aceh (152), dan Sumatera Selatan (45). Sumbar berada di posisi keempat dengan 40 titik panas, diikuti Jambi dan Riau masing-masing 30 titik.
“Deteksi hotspot melalui satelit masih menjadi metode paling efektif untuk memantau kebakaran di wilayah luas,” jelas laporan KLHK.
Tingkat kepercayaan hotspot menentukan kemungkinan kebakaran. Semakin tinggi tingkatnya, semakin besar pula potensi lahan terbakar. (*)