Disampaikan General Manager PLN UIW Sumbar Toni Wahyu Wibowo, Program Menanam Buku dibentuk karena melihat realita bahwa setiap tahun biasanya ada produk-produk buku yang tidak lagi terpakai di hampir seluruh keluarga. Padahal buku tersebut bisa jadi dibutuhkan oleh orang lain jika didistribusikan dengan tepat.
“Pada keluarga yang memiliki anak, setiap tahunnya anak-anak tersebut akan naik kelas, kemudian dari SD ke SMP, SMP ke SMA, dan seterusnya. Ada buku-buku layak baca yang kemudian belum tentu digunakan kembali. Padahal disisi lain anak-anak di tempat lain mungkin membutuhkan. Disinilah kami mengajak pegawai, keluarga pegawai, dan TAD untuk mengumpulkan buku-buku layak baca di rumahnya” jelas Toni.
Tim K3L PLN UIW Sumbar menyiapkan beberapa jenis bibit pohon produktif untuk ditukar dengan buku-buku layak baca. Terdiri dari pohon mangga, jambu biji, sawo, manggis, rambutan, dan durian.
Disampaikan Toni, lewat Program Menanam Buku, PLN ingin bersumbangsih sekaligus pada bidang literasi pendidikan dan lingkungan.
“Kami mengajak teman-teman untuk beramal sekaligus bersumbangsih pada dunia pendidikan. Selain itu, karena buku bersumber dari kertas dan kertas bersumber dari pohon, maka lewat program ini kita kembalikan lagi ke bumi. Ini umpama memberi reward untuk bumi. Jadi kami mengajak keluarga besar PLN untuk menanam pohon dimanapun,” ungkapnya kemudian.
Pengurus Pesantren H Syamsul Arif berharap, Program Menaman Buku dapat terus hadir menambah koleksi literasi, di pondok pesantren maupun di pusat-pusat bacaan dan pendidikan yang membutuhkan.