PADANG, HALUAN – Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumbar, Mardalena Wati Yulia mengatakan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, ada lima Quick Win Program Bangga Kencana.
Hal itu disampaikan saat Rapat Koordinasi Daerah (RAKORDA) program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (bangga kencana) tingkat provinsi Sumbar, Rabu, (30/7).
“Quick Win ini sebagai langkah percepatan terhadap upaya pencapaian Program Bangga Kencana untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, serta mendukung Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, terutama yang ke-4 Memperkuat Pengembangan SDM melalui Quick Win dan ke-6 Membangun dari Desa melalui Kampung Keluarga Berkualitas dengan Quick Win,” ujar Mardalena.
Lima program Quick Wins tersebut yaitu, Pertama, Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).
“Seluruh pihak diimbau bergerak bersama untuk secara gotong royong, bahu membahu menciptakan generasi emas terutama pada masa 1000 hari pertama kehidupan (100HPK) dengan memastikan nutrisi dengan gizi seimbang, akses air bersih, jamban layak serta edukasi dan pendampingan berkelanjutan,” ujarnya.
Kedua, Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA). Program ini untuk memastikan tempat penitipan anak atau daycare yang layak serta pengasuh yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memperhatikan tumbuh kembang anak, sehingga orang tua bisa bekerja dengan nyaman dan tidak khawatir.
“Nah ini salah satu upaya kita bagaimana meningkatkan partisipasi perempuan bekerja. Hal ini juga kaitannya karena adanya kecenderungan ibu ragu bekerja sekarang takut menitipkan anak dengan siapa. Oleh karena itu karena kita mencoba berkolaborasi sudah bekerja sama terkait dengan tamasya ini melalui daycare atau TPA,” ucapnya.
Ketiga, program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI). Bertujuan meningkatkan peran ayah dalam pengasuhan, pendidikan, dan perlindungan anak sejak usia dini, serta mencegah fenomena “fatherless” atau kurangnya kehadiran sosok ayah dalam keluarga, sehingga kita bisa membentuk generasi yang berkualitas, mandiri, bertanggung jawab, dan berdaya saing tinggi.
“Seperti diketahui Indonesia jadi negara fatherless ketiga di dunia. Bagaimanadengan GATI ini dalam pengasuhan itu tidak hanya ibu yang berperan, tetapi ayah juga. Seperti contoh mengantarkan anak ke sekolah, berkomunikasi minimal menanyakan say hello menyapa anak dalam satu. Sebab anak-anak kita membutuhkan sosok ayah dalam tubuh kembangnya,” ucapnya.
Keempat, program Lansia Berdaya (SIDAYA).
Meningkatkan kualitas hidup lanjut usia (lansia) dengan memastikan mereka tetap aktif, sehat, dan produktif, serta mandiri secara sosial dan ekonomi.
Program ini juga bertujuan untuk mengatasi kesepian pada lansia dan memberdayakan mereka melalui berbagai kegiatan berbasis komunitas.