PADANG, HARIANHALUAN.ID – UPTD Museum Adityawarman mencatatkan sebanyak 37.521 kunjungan ke museum selama semester I 2025, yang terhitung dari Januari hingga Juni kemarin. Jumlah kunjungan ini menjadi capaian yang cukup baik dalam serba keterbatasan anggaran ini.
Kasubag UPTD Museum Adityawarman, Sri Ramayani, mengatakan capaian ini bisa dikatakan mencapai separuh dari target yang dicapai, mengingat di semester I realisasi program kegiatan tidak begitu banyak dibanding semester II.
“Tahun 2024 lalu kunjungan kita mencapai sekitar 77 ribu pengunjung. Kita di semester II 2025 ini tentu akan mengoptimalkan lagi promosi dan sosialisasi kita agar tingkat kunjungan semakin meningkat. Artinya masyarakat kita harus cinta dan suka berkunjung ke museum,” katanya kepada Haluan, beberapa hari lalu.
Adapun rincian kunjungan tersebut pada Januari terdapat 4.237 pengunjung dewasa dan 1.446 pengunjung anak-anak, Februari tercatat 3.836 pengunjung dewasa dan 2.428 pengunjung anak-anak, dan Maret tercatat 1.058 pengunjung dewasa dan 103 pengunjung anak-anak.
Kemudian di April terdapat 7.235 pengunjung dewasa dan 2.805 pengunjung anak-anak. Disusul pada Mei sebanyak 6.055 pengunjung dewasa dan 2.727 pengunjung anak-anak, serta Juni kemarin sebanyak 4.132 pengunjung dewasa dan 1.459 pengunjung anak-anak.
“Terbanyak itu pada April sebanyak 10.040 pengunjung. Ini dikarenakan sedang libur Lebaran Idulfitri yang cukup panjang juga. Dan yang paling sedikit pada Maret sebanyak 1.161 pengunjung, karena ini bertepatan dengan Ramadan,” ujarnya.
Miliki 6.300-an Koleksi
Kepala UPTD Museum Adityawarman, Tuti Alawiyah, mengatakan pelaksanaan program dan kegiatan, terutama dalam promosi, sosialisasi dan kerja sama telah dilaksanakan dengan baik. Tuti mengakui, kebergantungan Museum Adityawarman dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik membuatnya tidak bisa berbuat lebih.
“Kita tentunya dengan anggaran segitu mencoba melakukan kerja sama yang baik dan giat-giat terbatas tapi berdampak. Kunjungan museum ini begitu penting, karena museum tempatnya edukasi dan informasi yang tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Hingga kini, Museum Adityawarman sudah memiliki sekitar 6.300 lebih koleksinya yang terdiri dari benda pusaka, songket dan lain-lainnya. Tuti menjelaskan, ribuan koleksi itu tentunya bukan harus menjadi pemahaman utuh pula bagi pengunjung.