Bungus Barat Kota Padang Jadi Percontohan Kelurahan “Gagah Bencana”

HARIANHALUAN.id – Kelurahan Bungus Barat, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Padang, diproyeksikan sebagai daerah keluarga sehat, tanggap dan tangguh bencana (Gagah Bencana) pada tahun 2022 ini. TP-PKK Provinsi Sumatera Barat menunjuk Kelurahan Bungus Barat dengan berbagai pertimbangan dan alasan.

Selain karena kondisi geografis yang berada di pinggir pantai, dipilihnya Kelurahan Bungus Barat sebagai proyeksi “Gagah Bencana” karena di daerah tersebut perlu peningkatan kesehatan keluarga. Termasuk peningkatan pelestarian lingkungan hidup di sekitar rumah tangga, serta mewujudkan perencanaan kesehatan yang baik bagi keluarga di kelurahan itu.

Ketua TP-PKK Sumatera Barat Ny Harneli Mahyeldi mengatakan, agar semua dapat terwujud, butuh dukungan seluruh pihak.

“Kita melihat setelah melakukan identifikasi, ada permasalahan kesehatan, kondisi lingkungan hidup, serta perencanaan kesehatan yang masih belum memuaskan di sini (Bungus Barat),” ujar Ny Harneli Mahyeldi saat Launching Pilot Project Gagah Bencana di Kelurahan Bungus Barat, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Selasa (21/6/2022).

Agar Kelurahan Bungus Barat menjadi “Gagah Bencana”, TP-PKK Sumatera Barat memberikan ‘tips khusus’. Termasuk memberikan pelatihan bagi kader PKK di kelurahan tersebut.

Diakui Ny Harneli Mahyeldi, di Kelurahan Bungus Barat baru sekitar 50% keluarga yang memiliki jaminan kesehatan. Sebanyak 57% kepala keluarga tidak memiliki pekerjaan dan secara otomatis tidak memiliki penghasilan. Serta dari 140 orang ibu hamil hanya 10 ibu hamil yang memiliki tabungan untuk persalinan. Padahal, menurut Ketua TP-PKK Sumbar itu, Bungus Barat merupakan daerah yang sangat kaya dengan sumber daya alam dan daerahnya memiliki cukup banyak tempat wisata.

“Ada beberapa poin penting yang kita harapkan setelah Kelurahan Bungus Barat menjadi ‘Gagah Bencana’,” sebut Ny Harneli Mahyeldi.

Poin penting itu yakni, bertambahnya jumlah keluarga yang memiliki asuransi kesehatan. Kemudian berkurangnya jumlah kepala keluarga yang tidak memiliki pekerjaan. Bertambahnya jumlah kepala keluarga yang memiliki penghasilan tetap. Bertambahnya ibu hamil yang mempunyai tabungan bersalin (Tabulin). Kemudian bertambahnya jumlah keluarga yang mempunyai aset dan investasi.

“Kunci suksesnya perlu adanya dukungan dan komitmen dari berbagai elemen, antara lain pelibatan dan dukungan masyarakat, perencanaan yang matang, sosial budaya setempat, pembekalan dan pembinaan, dukungan SDM, serta evaluasi secara berkala,”ucap Ny Harneli Mahyeldi.

Sementara itu Wali Kota Padang yang diwakili Asisten I Setdako Edi Hasymi menyebut, masalah kesehatan memang masih belum menjadi perhatian sepenuhnya. Menurutnya, saat ini angka kelahiran masih cukup tinggi, namun yang datang ke posyandu masih sedikit. Termasuk perhatian kepada penyakit lain seperti stunting, dan lainnya.

“Belum lagi masalah tanggap dan tangguh bencana, itu justru lebih dahsyat lagi, keluarga memang dituntut harus mampu menghadapi bencana,” sebut Asisten I.

Diakui Edi Hasymi, Kota Padang merupakan “Supermarket” bencana. Berada di tepi laut dan berada di zona tsunami. Karena itu, Edi Hasymi berharap seluruh keluarga harus mampu tanggap dan tangguh terhadap bencana.

“Tanggap belum tentu tangguh, dan mereka yang tangguh itu biasanya akan tanggap,” sebutnya lagi.

Edi Hasymi berharap, dengan menjadi pilot project Gagah Bencana, seluruh keluarga di Kelurahan Bungus Barat dapat teredukasi dengan baik. Terutama di bidang kesehatan, termasuk ketangguhan dalam menghadapi segala hal.

Launching pilot project Kelurahan Bungus Barat sebagai “Gagah Bencana” digelar di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bungus. Nampak hadir Ketua DW Kota Padang Ny Putri Sari Ivany Andree Algamar, Kepala DP3AP2KB Kota Padang Editiawarman, Camat Bungus Teluk Kabung Harnoldi, serta sejumlah undangan lainnya. Selain melakukan launching, Ketua TP-PKK Sumbar juga meninjau langsung Kantor Lurah Bungus Barat serta Kantor Camat setempat.(*)

Exit mobile version