PADANG, HARIANHALUAN.ID–Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) kembali menghadirkan inovasi dalam mengapresiasi masyarakat yang taat membayar pajak.
Dalam acara High Level Meeting dan Gebyar Pajak Sumbar 2025 yang digelar di Auditorium Gubernuran, Rabu (14/8), empat paket umroh dan puluhan doorprize dibagikan kepada wajib pajak berprestasi.
Mengambil tema ‘Percepatan Digitalisasi dan Optimalisasi Penerimaan Daerah’ kegiatan ini menjadi bukti komitmen Pemprov Sumbar dalam mendorong transformasi teknologi sekaligus memperkuat kolaborasi lintas sektor guna mengoptimalkan pendapatan daerah.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni penghargaan, melainkan bagian dari upaya membangun budaya sadar pajak di masyarakat.
“Gebyar Pajak mencerminkan semangat inklusi fiskal. Membayar pajak bukan hanya kewajiban administratif, tetapi wujud cinta daerah, bentuk gotong royong modern untuk membangun Sumbar,” ujar Mahyeldi.
Senada dengan itu, Ketua DPRD Sumbar, Muhidi, menekankan pentingnya mengubah cara pandang masyarakat terhadap pajak. Menurutnya, pajak harus dipandang sebagai investasi nyata yang kembali dalam bentuk pembangunan. Mulai dari jalan, sekolah, hingga layanan publik yang lebih baik.
“Digitalisasi pajak memberi jaminan bahwa setiap rupiah tercatat akurat dan akuntabel. Inilah langkah besar menuju tata kelola keuangan daerah yang modern dan terpercaya,” ungkapnya.
Kepala Bapenda Sumbar, Syefdinon menilai tantangan besar saat ini bukan pada potensi, melainkan pada sistem pemungutan yang masih konvensional. Karena itu, transformasi digital dinilai menjadi kunci untuk mempercepat optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD).
“Tema ini bukan sekadar wacana, tapi langkah nyata. Dengan digitalisasi, potensi pajak bisa digali lebih efektif, transparan, dan tepat sasaran,” katanya.
Dalam forum High Level Meeting yang turut melibatkan kepala daerah, DPRD, lembaga keuangan, DJP, serta praktisi, dibahas strategi penting seperti integrasi data, penguatan infrastruktur digital, harmonisasi regulasi, hingga inovasi kanal pembayaran berbasis teknologi.
Selain hadiah umroh dan doorprize, acara ini juga ditandai dengan penyerahan hibah untuk keselamatan lalu lintas, penghargaan optimalisasi pemungutan PKB, serta Focus Group Discussion (FGD) bersama Ditlantas Polda Sumbar, PT Jasa Raharja, dan Bank Nagari.
Tak kalah menarik, Bapenda juga mengingatkan masyarakat bahwa Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) 2025 masih berlangsung hingga 31 Agustus. Melalui program ini, masyarakat mendapatkan beragam keringanan.
Seperti misalnya Bebas tunggakan pokok pajak (kecuali tahun berjalan), Bebas 100 persen denda keterlambatan PKB, Bebas Bea Balik Nama Kendaraan ke-2 hingga pembebasan pajak progresif.
Selama berjalannya program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) tahun 2025 ini, masyarakat cukup membayar pajak tahun berjalan tanpa beban tambahan.
Hadirnya Gebyar Pajak Sumbar 2025 menjadi momentum memperkuat sinergi semua pihak. Pemerintah, DPRD, aparat penegak hukum, lembaga keuangan, hingga masyarakat bersatu mendorong kemandirian fiskal daerah melalui pajak.
“Semakin tinggi kepatuhan masyarakat, semakin luas ruang fiskal pemerintah untuk membiayai program prioritas. Pajak yang kita bayar akan kembali dalam bentuk pembangunan yang nyata,” tegas Kepala Bapenda Sumbar Syefdinon.
Dengan sentuhan digitalisasi, semangat gotong royong fiskal, serta apresiasi bagi wajib pajak taat, Sumatera Barat meneguhkan langkahnya menuju daerah yang lebih maju, modern, dan sejahtera. (*)