HARIANHALUAN.id – Setelah sempat vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, akhirnya pengajian wirid yasin se-Kabupaten Pasaman Barat kembali diselenggarakan. Wirid tersebut disambut rasa syuruku eluruh jemaah.
Tuan rumah pengajian wirid yasin se-Kabupaten Pasaman Barat kali ini yakni Kecamatan Lembah Melintang, yang digelar di Masjid Raya Istiqomah Jorong Kuamang Nagari Ujung Gading, Minggu (26/6).
Ketua TP PKK Pasbar Ny. Titi Hamsuardi dalam kesempatan itu mengatakan bahwa kegiatan wirid yasin hingga saat ini sangat mendukung program pemerintah daerah, terutama di bidang keagamaan. Untuk itu, Ny. Titi Hamsuardi menghimbau kepada semua ibu-ibu pengajian untuk mengajak tetangga agar aktif di pengajian wirid yasin.
“Sebab, di dalam wirid yasin banyak manfaat yang akan di peroleh. Seperti memperkuat silaturrahmi antar wirid yasin dan antar kecamatan. Dengan bersilaturrahmi memurahkan reski dan panjang umur,” ujar Ny. Titi Hamsuardi.
Dalam kesempatan itu, Pembina wirid yasin Pasaman Barat ini juga memberikan door prize kepada jemaah yang bisa menjawab pernyataan yang diajukan.
Sementara itu, Ketua Wirid Yasin Pasaman Barat Harlina Syahputri (Nina Bahar) mengatakan bahwa hampir dua tahun pengajian wirid yasin vakum di Kabupaten Pasaman Barat karena pandemi Covid-19 dan sudah berulang kali di undur.
“Kegiatan ini sudah lama kita rancang dan selalu di undur. Alhamdulillah, berkat izin Allah hari ini semua jemaah wirid Yasin se Kabupaten Pasaman Barat hadir di Masjid Raya Istiqomah ini,” katanya.
Ia menegaskan, ada hikmah yang harus diambil oleh jemaah wirid yasin, yakni hikmah dalam meramaikan masjid. Karena di masa pandemi Covid-19 meramaikan masjid itu di larang. Mengadakan pengajian wirid yasin biasanya di larang karena pandemi Covid-19, padahal di dalam pengajian wirid yasin terkandung makna menyambung silaturrahmi.
“Untuk itu, mari kita perkuat silaturrahmi sebelum silaturrahmi itu di larang. Ada hikmah yang terkandung di dalam pengajian wirid Yasin ini,” ujarnya.
Ia juga meminta jemaah wirid yasin agar hadir di dalam pertemuan bulanan atau pengajian bulanan. Baik yang mendapatkan undangan maupun yang tidak mendapat kan undangan.
“Karena pada intinya kegiatan ini untuk semua umat muslim, baik yang mendapatkan undangan maupun yang tidak mendapatkan undangan. Karena melalui pengajian ini kita mengisi kembali rohani kita,” ujarnya. (*)