BUKITTINGGI, HALUAN—Rencana pembangunan awning atau kanopi dan night market di Jalan Minangkabau, Pasa Ateh Bukittinggi hingga kini masih menuai reaksi pro dan kontra di tengah masyarakat. Sebagian pedagang menyatakan menolak, namun tidak sedikit yang menyatakan mendukung proyek pembangunan yang diperkirakan menelan anggaran hingga Rp3 miliar itu.
Sebelumnya, puluhan pedagang yang tergabung dalam Perkumpulan Syarikat Pedagang dan Pemilik Toko Jalan Minangkabau telah menyatakan menolak keras terhadap rencana Pemko Bukittinggi tersebut. Kali ini, giliran pedagang yang mengatasnamakan Forum Warga Biasa (FWB) yang menyatakan dukungan. Mereka menyampaikan dukungan tersebut melalui aksi long march dari Jalan Minangkabau Pasa Ateh hingga ke Kantor DPRD Bukittinggi, Rabu (26/1).
“Kami bersama ratusan pedagang dan masyarakat lainnya menyatakan dukungan terhadap program pemerintah untuk pembangunan awning dan night market di sepanjang Jalan Minangkabau. Hal tersebut untuk kelancaran pergerakan roda perekonomian masyarakat,” kata Koordinator Aksi FWB, Ronaldi, saat melakukan aksi dukungan di depan Kantor DPRD Bukittinggi.
Ia menyebutkan, hal yang menjadi alasan FWB mendukung rencana Pemko Bukittinggi tersebut adalah lantaran dengan adanya pembangunan awning dan night market di Jalan Minangkabau akan dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan.
Selain itu, juga dapat meningkatkan dan memperpanjang waktu transaksi ekonomi di Kota Bukittinggi, mengurangi pengangguran, dan menicptakan ikon pariwisata baru. FWB berharap kepada DPRD Bukittinggi untuk bisa mendukung program pemerintah daerah dan mengawal program pembangunan awning itu sampai selesai
“Kami bergerak ke Kantor DPRD untuk mendukung pemerintah dalam pembangunan awning dan night market di Jalan Minangkabau. Kami juga telah menandatangani petisi dukungan yang akan kami serahkan kepada DPRD, dengan harapan DPRD bisa mengawal program tersebut sampai selesai. Mari kita sama-sama membangun daerah, karena rezeki tidak akan tertukar,” ujar Ronaldi.
Pada kesempatan yang sama, Sekretariat DPRD Bukittinggi melalui Kepala Bagian Fasilitasi, Penganggaran, dan Pengawasan, Tedy Hermawan mengatakan, petisi dukungan yang telah diserahkan oleh perwakilan FWB kepada DPRD akan segara disampaikan kepada unsur pimpinan dan anggota DPRD Bukittinggi.
“Berhubung saat ini pimpinan dan anggota DPRD Bukittinggi sedang melakukan kunjungan kerja yang sudah terjadwalkan, maka kami dari Sekretariat DPRD tentunya akan menyampaikan tuntutan dari FWB ini kepada unsur pimpinan,” ujar Tedy.
Terpisah, salah seorang perwakilan pedagang dari Perkumpulan Syarikat Pedagang dan Pemilik Toko Jalan Minangkabau, M. Fadhli menyampaikan, pihaknya secara tegas manolak rencana Pemko Bukittinggi untuk membangun awning dan night market di Jalan Minangbabau. Ia menilai, pembangunan tersebut tidak memberi manfaat kepada pedagang setempat. Pembangunan awning itu justru memberikan mudarat.
“Dari komunikasi yang kami lakukan dengan Pemko Bukittinggi, kami menilai Pemko Bukittinggi tidak punya itikad baik dalam persoalan ini. Malahan ada indikasi untuk mengenyampingkan hak kami sebagai penyewa atau pemilik toko di Jalan Minangkabau,” ujar Fadhli.
Terkait adanya aksi dukungan dari sejumlah pedagang dan masyarakat terhadap pembangunan awning tersebut, M. Fadhli menilai bahwa hal itu merupakan sebuah hal yang biasa.
“Itu adalah hal biasa dan lumrah dalam berdemokrasi. Semua pihak berhak menyampaikan pendapatnya, dan kami menghargai itu. Namun perlu dicatat, penolakan kami adalah kepada Wali Kota dan Pemko Bukittinggi, bukan kepada teman-teman pedagang lain,” ucapnya.
Aksi yang dilakukan FWB di depan Kantor DPRD ini berjalan secara tertib dan mendapatkan pengawalan dari Polres Bukittinggi, Kodim 0304/Agam, dan Satpol PP. Setelah menyampailan petisi kepada DPRD, rombongan aksi membubarkan diri. (h/tot)