“Sapi yang divaksin merupakan sapi yang belum terjangkit, umur di bawah 16 bulan, kemudian sedang tidak hamil dan tidak disembelih dalam waktu dekat,” ucap Ferry.
Sementara Ketua Kelompok Ternak Mutiara, Riki Ekoni mengungkapkan bahwa untuk ternak yang ada di sini sebanyak 12 ekor sapi yang belum pernah terjangkit PMK sebelumnya.
Ia menambahkan, ternak sapi dan kambing selalu dalam pengawasan dan dijaga dengan koordinasi yang intens dengan pihak Puskeswan Kota Sawahlunto.
“Beberapa bulan sebelum isu PMK merambat, kami telah mengantisipasi pencegahan dengan mengurangi dan memperketat kondisi kandang terhadap kontak dari luar,” tutur Riki.
Menurut data yang diperoleh, per tanggal 28 Juni 2022 terdapat 87 ekor ternak yang terjangkit virus PMK di Kota Sawahlunto, empat telah sembuh dan 70 persen lainnya dalam kondisi membaik.
DKP3 mengimbau kepada peternak untuk selalu berkoordinasi kepada dinas terkait bila terjadi gejala-gejala penyakit PMK pada ternak. Kegiatan vaksinasi darurat ini dilaksanakan di Desa Santua, Desa Talago Gunuang, Desa Lumindai, Desa Muaro kalaban dan Desa Kubang Tangah, Desa Kolok Mudiak, Desa Kolok Nan Tuo, Desa Talawi Mudiak, Desa Bukik Gadang, Desa Batu Tanjung, Desa Sikalang, dan Desa Rantih. (*)