DKP3 Kota Sawahlunto Gelar Vaksinasi Darurat PMK

PMK Sawahlunto

Tim Vaksinasi Darurat PMK DKP3 Kota Sawahlunto di Kelompok Ternak Mutiara, Dusun Kayu Gadang, Desa Santua, Rabu (29/6/2022).TRIANA PUTRI

HARIANHALUAN.ID – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Sawahlunto menggelar vaksinasi darurat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Rabu dan Kamis (29-30/6/2022).

Dengan ketersediaan sebanyak 200 dosis untuk Kota Sawahlunto dari 4.200 vaksin untuk Sumatra Barat (Sumbar), kegiatan vaksinasi dilakukan di 13 kandang ternak milik kelompok maupun pribadi yang ada di Kota Sawahlunto.

Kepala DKP3, Henni Purwaningsih mengatakan, vaksin kali ini merupakan vaksinasi darurat dari pemerintah pusat dan surat edaran dari pemerintah daerah. Karena ketersediaan vaksin tersebut memang terbatas, untuk itu sasaran utama yang diberikan untuk vaksinasi darurat ini adalah sapi bantuan pemerintah, namun juga bisa untuk ternak pribadi, tapi harus dengan populasi yang banyak.

“Kita fokuskan kepada hewan ternak dari pemerintah yang diterima oleh kelompok-kelompok peternak dulu, termasuk Kelompok Peternak Mutiara ini,” kata Henni saat memantau kegiatan vaksin PMK di Dusun Kayu Gadang, Rabu (29/6/2022).

Untuk vaksin berikutnya, ia menuturkan, nantinya secara bertahap pemerintah pusat akan kembali menyalurkan vaksin PMK yang diperkirakan rampung Agustus 2022, mengingat vaksin kali ini merupakan vaksin impor dari Thailand.

Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ferry Oktaviantris mengungkapkan, pada vaksinasi ini menurunkan total sebanyak 10 petugas. Dan untuk ternak yang divaksin akan difokuskan untuk sapi yang belum terjangkit virus PMK sebelumnya.

“Sapi yang divaksin merupakan sapi yang belum terjangkit, umur di bawah 16 bulan, kemudian sedang tidak hamil dan tidak disembelih dalam waktu dekat,” ucap Ferry.

Sementara Ketua Kelompok Ternak Mutiara, Riki Ekoni mengungkapkan bahwa untuk ternak yang ada di sini sebanyak 12 ekor sapi yang belum pernah terjangkit PMK sebelumnya.

Ia menambahkan, ternak sapi dan kambing selalu dalam pengawasan dan dijaga dengan koordinasi yang intens dengan pihak Puskeswan Kota Sawahlunto.

“Beberapa bulan sebelum isu PMK merambat, kami telah mengantisipasi pencegahan dengan mengurangi dan memperketat kondisi kandang terhadap kontak dari luar,” tutur Riki.

Menurut data yang diperoleh, per tanggal 28 Juni 2022 terdapat 87 ekor ternak yang terjangkit virus PMK di Kota Sawahlunto, empat telah sembuh dan 70 persen lainnya dalam kondisi membaik.

DKP3 mengimbau kepada peternak untuk selalu berkoordinasi kepada dinas terkait bila terjadi gejala-gejala penyakit PMK pada ternak. Kegiatan vaksinasi darurat ini dilaksanakan di Desa Santua, Desa Talago Gunuang, Desa Lumindai, Desa Muaro kalaban dan Desa Kubang Tangah, Desa Kolok Mudiak, Desa Kolok Nan Tuo, Desa Talawi Mudiak, Desa Bukik Gadang, Desa Batu Tanjung, Desa Sikalang, dan Desa Rantih. (*)

Exit mobile version