HARIANHALUAN.ID – Dikunjungi Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki, Koperasi Unit Desa (KUD) Tiku V Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar), mengadukan anjloknya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit saat ini, membuat koperasi kesulitan memasarkan produksi sawit rakyat yang dikelolanya.
“Perkebunan sawit rakyat yang dikelola KUD Tiku V Jorong sudah mencapai 3 ribu hektare saat ini. Ketika harga TBS kelapa sawit anjlok, kami amat kesulitan memasarkan produksi kelapa sawit kami,” ucap Bendahara KUD Tiku V Jorong, Darman di hadapan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat berkunjung ke KUD tersebut, pada Kamis (30/6/2022).
Mewakili masyarakat petani sawit yang tergabung dalam KUD itu, Darman berharap Kemenkop dan UKM dapat mencarikan solusi atas persoalan yang dihadapi koperasi saat ini. Salah satu jalan keluar yang ia minta, yakni pemerintah dapat membangunkan pabrik pengolahan sawit dan minyak goreng di Tiku V Jorong.
KUD sendiri, katanya, telah menyiapkan lahan yang telah memiliki kelengkapan alas hak sekitar 16 hektare untuk lokasi pabrik. Darman meyakini, dengan keberadaan pabrik olahan untuk kelangsungan usaha sawit rakyat tersebut, pastinya dapat mengurangi ketergantungan petani dengan pabrik pengolahan sawit milik industri besar.
“Tentu, dengan adanya pabrik pengolahan sawit sendiri, kami dapat memproses CPO dan minyak goreng sendiri. Tidak begitu bergantung pada pabrik pengolahan milik industri,” ujarnya.
Senada dengan itu, Bupati Agam, Andri Warman turut mengamini harapan KUD tersebut dan juga berharap supaya Kemenkop dan UKM RI bisa mewujudkannya. Dia menilai, keberadaan pabrik pengolahan kelapa sawit yang dikelola koperasi diyakini akan mempercepat peningkatan perekonomian petani kelapa sawit.