HARIANHALUAN.ID – Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) 14.261.530 Garegeh, Bukittinggi, Sumatra Barat (Sumbar), menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan My Pertamina, program yang diluncurkan Pertamina tanggal 1 Juli.
Pengawas SPBU Garegeh, Muhammad Hansar menyatakan kesiapannya untuk menjalankan program yang dicanangkan Pertamina pada tanggal 1 Juli ini. “Kita siap melaksanakan program itu. Agar berjalan dengan baik, para operator dilatih supaya tidak menjadi kendala,” katanya.
Saat ini, dia masih meragukan ketersediaan mesin aidisi yang masih kurang, serta jaringan internet yang kurang bagus di sekitar SPBU. “Saat ini mesin aidisi kami hanya satu, ditambah jaringan internet yang hilang timbul. Namun Pertamina berjanji akan melengkapi kekurangan mesin tersebut,” katanya lagi.
Terkait pengendara yang tidak membawa HP, ia mengatakan, Pertamina akan membantu mendaftarkan pengendara di My Pertamina. Setelah terdaftar, pengendara akan mendapat QR. Maka QR tersebut harus dibawa yang nantinya akan dilihatkan kepada operator SPBU.
Ia menjelaskan, setelah pengendara mendaftar di aplikasi My Pertamina, maka aplikasi tersebut akan memberitahukan berapa liter kuota yang diberikan setiap hari.
Ia menyebutkan, belum mengetahui jenis apa saja kendaraan roda empat yang dapat kuota BBM bersubsidi itu. Namun, ia memperkirakan pasti ada pembatasan kendaraan yang memperoleh Pertalite dan Bio Solar bersubsidi.
“Belum ada pemberitahuan dari Pertamina, jenis kendaraan yang mendapat BBM bersubsidi,” ujarnya.
Terpisah, salah seorang pengendara roda empat, Ujang menyatakan, tidak tahu bagaimana cara mengisi BBM di SPBU dengan menggunakan My Pertamina. Ia juga keberatan membeli BBM bersubsidi menggunakan aplikasi tersebut, karena membuat masyarakat ribet dan susah.
“Saya kurang setuju membeli BBM pakai aplikasi yang akan membuat masyarakat ribet. Saya telah mengetahui program tersebut,” katanya usai mengisi BBM pertalite. (*)