Heris Timan yang berprofesi dan memiliki usaha furnitur ini mendaftarkan haji istrinya tahun 2011 lalu, saat Pras putra keduanya berusia 10 tahun dan masih duduk dibangku kelas 4 SD.
Kini Pras kecil sudah beranjak dewasa dan sedang menjadi mahasiswa semester 4, Universitas Muhammadiyah Bukittinggi mengambil jurusan Ilmu Hukum.
Diakui Elvi yang didampingi ASN Kemenag Limapuluh Kota ini, keberangkatan ibu dari 4 (empat) putra ini diwarnai kisah yang mengharukan.
Elvi sebagai jemaah cadangan, awalnya tidak terpanggil untuk berangkat, justru anaknya yang menerima panggilan dari Kemenag Limapuluh Kota. Karena menghargai mamak, panggilan Pras kepada ibunya, ia mengundurkan diri dan mengikhlaskan ibunya yang berangkat.
“Ini pilihan dan pertimbangan yang berat bagi keluarga besar. Ibuk saya (nenek Pras) memaksa saya untuk tetap berangkat. Namun saya berat hati karena ini porsi anak saya,” ceritanya dengan penuh haru.
Tapi Allah berkendak lain, empat hari sebelum keberangkatan jemaah Limapuluh Kota ke Embarkasi Padang, datang panggilan Kemenag untuk Pras berangkat ke Tanah Suci.