“Kami langsung sujud syukur, menangis dan terharu sekaligus bahagia. Ternyata doa doa kami selama satu minggu dijawab oleh Allah SWT. Saya dan anak saya diizinkan Allah berangkat ke Tanah Suci, secara bersamaan” ungkapnya.
Belum usai sampai di situ, koper untuk Pras juga berbeda dengan milik Elvi. Karena stock Koper yang tersisa hanya koper tahun 2012 berwarna hijau sementara koper yang sekarang berwarna hitam.
Namun hal itu tidak jadi persoalan bagi Pras, semua rasa yang ada, sudah tertutupi dengan panggilan ke Tanah Suci. Hanya rasa haru dan bahagia yang menyelimuti hati Pras dan sang Ibunda atau Mamaknya.
“Alhamdulillah, kita merasa senang dan bahagia, karena sebagai jemaah cadangan belum ada kepastian berangkat. Namun kita tetap melaksanakan semua proses yang disarankan Kemenag,” ulas Pras.
Sesampai di Tanah Suci, Pras ingin mengucapkan doa untuk bapak panggilan untuk ayah Pras, semoga beliau menyusul ke tanah suci,” ungkap Pras mengakhiri.
Pras bersama 138 jemaah Kloter VIII akan terbang ke Tanah Suci bersama jemaah Ujung Pandang (UPG) 19 Makassar, esok pada pukul 13.50 WIB dari Bandara International Minangkabau menuju Jeddah.