“Orang yang tergabung dalam TRC merupakan orang militan, yang memiliki sosial responsif terhadap masalah kebencanaan. Masalah kebencanaan tidak bisa mengatakan ada dana atau tidak, sekarang ini bagaimana kita berkolaborasi dengan semua elemen masyarakat. Ikuti kegiatan ini dengan sebaik mungkin, untuk meningkatkan ilmu dan pemahaman sebagai anggota TRC,” ujar Safaruddin Dt. Bandaro Rajo.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Sumbar, Jumaidi mengapresiasi Pemkab Lima Puluh Kota sebagai pencetus pertama kali pembentukan TRC di Indonesia. “Ini menandakan bahwa perhatian bupati pada kesiapaiagaan bencana dapat diakui,” kata Jumaidi.
Menurutnya, dengan eksisnya TRC di suatu daerah menandakan kesiapsiagaan masyarakat dan tim yang sudah sangat solid.
“Harapan kita ke depan, di nagari juga akan segera terbentuk nagari tangguh bencana yang didukung oleh BPBD maupun nagari,” tuturny. (*)