Pertama, Mampu mengangkat kembali derjat masyarakat Makkah, bahkan nabi ibrahim membangun kembali Kabah. Kedua nabi Ibrahim rela mengurbankan anaknya demi Allah. Ketiga, Membangun basis ekonomi kerakyatan dan aling membantu antar sesama.
Disebutkan mantan Kakan Kemenag Kabupaten Solok dan Padang Pariaman ini hamba yang mantap kualitas imannya dibuktikan dengan kualitas syukurnya kepada Ilahi Rabbi. Bertambah ilmunya, semakin bertambah Tawadhuknya kepada Allah dan Berttambah kasih sayangnya kepada sesame
“Bertambah amalannya, maka semakin bertambah rasa takut dan kehati-hatiannya. Bertambah umurnya semakin berkurang kecintaannya kepada kehidupan dunia. Bertambah hartanya, semakin mantap kedermawanan dan harmonisasi sosialnya. Bertambah mantap kedudukannya, semakin dekat dengan umat dan semakin rendah hatinya,” ulas Helmi panjang lebar
Kakanwil juga mengimbau, pasca Idul Adha setiap muslim perlu menyebarluaskan dan mempraktikkan ta’awun dan ukhuwah atau solidaritas sosial sebagai budaya dan praksis sosial untuk membela kaum lemah, menyadarkan kaum kaya agar mau berbagi, dan menebar serba kebajikan dengan sesama yang bersifat melintasi.
“Budaya dan praksis solidaritas sosial juga disebarluaskan melalui harmonisasi sosial yang memupuk benih-benih toleransi, harmonisasi sosial, damai, dan saling memajukan yang membawa pada kebajikan hidup kolektif yang luhur dan utama,” pungkas Kakanwil.
Diujung khutbahnya Kakanwil Kemenag mengajak masyarakat untuk menerapkan 3 Perekat peradaban dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, ukhuwwah Islamiyah atau Ikatan Keagamaan. UkhuwwahWathaniyah atau ikatan kebangsaan dan ukhuwwah Basyariyah atau Insaniyah yaitu ikatan kemanusiaan.